Ketua Kpk: Korupsi Terjadi Karena Sekongkol Dan Arahan Pimpinan

Sedang Trending 12 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto mengatakan bahwa korupsi dapat terjadi lantaran adanya persekongkolan alias berkomplot untuk melakukan kejahatan, serta mengikuti pengarahan pimpinan.

Setyo menyampaikan pernyataan tersebut ketika menyoroti kebocoran anggaran pendapatan dan shopping negara (APBN) pada Oktober 2024 nan mencapai Rp309,2 triliun, dan dibandingkan Agustus 2024 nan berjumlah Rp153,7 triliun.

“Ini bukan perihal baru, tetapi jadi ancaman jika kebocoran ini berubah jadi budaya, apalagi dianggap kearifan lokal,” ujar Setyo seperti dilansir Antara.

Lebih lanjut dia menduga kebocoran tersebut terjadi bermoduskan proyek fiktif, meningkatkan komponen biaya, manipulasi spesifikasi, hingga pengadaan nan tidak sesuai kebutuhan.

Pencegahan

Oleh karena itu, dia mengatakan bahwa pencegahan perilaku korup nan sistematis, dan penegakan norma nan bertanggung jawab kudu menjadi dua langkah nan diupayakan sebagai solusi nan berkelanjutan.

Dengan demikian, dia mengatakan bahwa KPK membujuk seluruh komponen penegak norma untuk bergerak berbareng dalam pemberantasan korupsi demi memberikan kebermanfaatan dan kesejahteraan bagi masyarakat dan negara.

Pemulihan Aset

Sementara itu, dia mengatakan bahwa demi menutup kebocoran anggaran tersebut, KPK mendorong optimasi pemulihan kerugian finansial negara melalui sistem pemulihan aset, baik melalui duit pengganti, peralatan rampasan, hingga hibah dan pemanfaatan aset sitaan.

Adapun dia mengungkapkan bahwa KPK selama 2024 KPK melakukan pemulihan aset sebesar Rp739,6 miliar.

Selengkapnya