Kesaksian Wni Di Turki Usai Gempa M 6,2: Getaran Besar, Semua Panik

Sedang Trending 5 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com --

Seorang penduduk negara Indonesia (WNI) di Turki memberikan kesaksian saat gempa bermagnitudo 6,2 mengguncang Istanbul pada Rabu (23/4) siang.

WNI berjulukan Muhamad Alvian mengatakan kepada CNNIndonesia.com bahwa penduduk panik dan langsung berceceran keluar ketika gempa terjadi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Aku beserta tetangga-tetangga rumah juga panik lantaran getarannya besar dan terasa, akhirnya langsung keluar dari apartemen kita masing-masing untuk mencari keamanan," kata Alvian dalam pesan singkat kepada detikai.com, Rabu (23/4).

Menurut pelajar di Istanbul University tersebut, beberapa penduduk panik lantaran terkejut. Anak-anak juga terkejut, terlebih lantaran saat ini merupakan hari libur nasional dan hari anak di negara itu.

Tanggal 23 April diperingati sebagai Hari Kedaulatan Nasional dan Hari Anak di Turki.

"Apalagi sekarang lagi hari libur nasional dan hari anak di Turki, jadinya anak-anak juga pada shock pas ada gempa," ucapnya.

Berdasarkan info nan diterima dari rekannya, dua apartemen di wilayah Istanbul rusak akibat gempa bumi ini.

Kaca di sejumlah rumah dan toko juga retak akibat getaran kuat.

Alvian sendiri saat ini tinggal di Halicioglu, wilayah Istanbul. Ia dan tetangga sekitarnya dalam kondisi aman.

"Alhamdulillah tetap kondusif kak, tetangga-tetangga dan sekitarnya juga aman," ujarnya.

Gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo melanda Laut Marmara di dekat pinggiran barat Istanbul pada Rabu siang.

AFP melaporkan gempa pertama terjadi pada pukul 12.49 siang, dan diikuti tiga gempa lainnya dengan kekuatan 4,4 hingga 4,9 magnitudo.

Belum ada laporan mengenai korban luka maupun korban jiwa akibat peristiwa ini. Otoritas Istanbul dan instansi gubernur setempat juga menyatakan belum ada info soal gedung rusak maupun roboh.

Saat ini, pemerintah setempat mengimbau masyarakat untuk menghindari gedung apa pun nan berpotensi rusak akibat gempa.

Dua tahun lalu, Turki dilanda gempa paling mematikan dan paling merusak dalam sejarahnya nan menewaskan lebih dari 50 ribu orang. Gempa berkekuatan 7,8 magnitudo itu juga melukai lebih dari 107 ribu orang di Turki dan Suriah.

Ratusan ribu orang hingga sekarang tetap mengungsi dan banyak nan tetap tinggal di perumahan sementara akibat gempa tersebut.

(blq/bac)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya