Kena Badai Phk, Adi Banting Setir Jadi Pedagang Sembako Di Cbl

Sedang Trending 8 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Kehidupan Adi Wijaya berubah 180 derajat usai tak lagi bekerja di perusahaan sparepart lantaran terkena angin besar PHK pada Pandemi COVID-19, 2020 lalu. Tak mau putus asa, Adi lantas banting setir untuk menjadi wirausahawan dengan menjual sembako di tepi Jalan Raya Kali CBL, Tambun Utara.

Wilayah nan belum ramai masyarakat membikin tantangan tersendiri bagi laki-laki nan berkawan disapa Adi, namun jalan ini merupakan jalur bagi para pemancing nan bakal mencari ikan di laut.

Selain itu sawah-sawah di area ini perlahan berubah menjadi perumahan baru nan sebagian merupakan program rumah bersubsidi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melihat ada kesempatan Adi tancap gas untuk membuka upaya dengan angan kelak wilayah ini bakal ramai oleh penduduk nan berlalu lalang.

"Sebelum buka warung saya kerja di PT Kawasan Bantargebang produksi sparepart, saya terkena PHK dapat pesangon, saya bangun warung pas 2020 pas covid. Ini jalur orang berangkat ke laut, ke pakis, marunda ke jakarta juga bisa. Berdekatan dengan rumah-rumah baru," Cerita Adi Wijaya saat ditemui detikaicom di warungnya Senin (17/3/2025).

Memang tak murah untuk membangun warung, Adi kudu menggelontorkan biaya pesangon dan tabungannya untuk membikin upaya ini dapat berjalan. Jika dihitung total dia kudu merogoh kocek hingga Rp 100 juta, itu pun kesiapan warung belum lengkap.

Tak mau mengecewakan pembeli nan mampir, dia lantas mengusulkan pinjaman biaya KUR BRI senilai Rp 30 juta guna mendatangkan kebutuhan para pembeli nan datang ke warungnya.

"Saya punya KUR BRI lantaran modal kurang, jadi saat itu ambil dengan nominal Rp 30 juta, alhamdulillah sigap satu minggu cair diangsur sekitar 3 sampai 4 tahun," lanjut Adi.

Tak hanya KUR, saat itu dia juga ditawari untuk membuka jasa Agen BRILink. Maklum warung Adi merupakan satu-satunya warung nan sudah beraksi kala itu, meski transaksi belum begitu mendominasi namun cukup untuk menambah omzet harian. Perlengkapan warung nan semakin komplit membikin penduduk tak ragu untuk shopping di warung Adi.

Warga original Pulo Puter, Tambun Utara ini juga mengungkapkan perbedaan bekerja di perusahaan dan mempunyai upaya sendiri. Baginya mini besarnya pendapatan dia tetaplah bosnya, selain itu Adi juga dapat lebih dekat dengan keluarga. Ayah satu anak itu mengaku bisa mendapatkan omzet hingga Rp 1,5 juta dalam sehari.

"Kalau ngomongin duit, orang mau kerja alias mau upaya jika sudah ketemu selahnya ibaratnya pengguna sudah banyak enak-enak aja, bedanya jika di PT gajinya segitu-segitu aja aturannya banyak, jika upaya kita bebas. Omzet sehari Rp 1,5 juta," lanjut Adi.

Semakin berjalannya waktu Adi terus berinovasi agar dapat meningkatkan omzetnya, karena tak hanya warung sembako Adi juga sempat membuka warung mie ayam bakso, konter HP, hingga es kelapa. Namun warung mie ayam bakso di samping warungnya tak dia teruskan lantaran cukup menyita waktu. Dengan semua upaya itu Adi sekarang merasakan pendapatan nan jauh dari penghasilannya di PT selama satu bulan.

"Pendapatan jauh melampaui dari penghasilan di PT, saya kerja dari tahun 2013 keluar 2020 penghasilan paling besar Rp 4 juta lemburan udah jarang. Kalo bahasa kata orang betawi kita kerja neter buat makan sama nan lain-lain saat itu ya kurang dah," lanjut Adi.

Pinjaman KUR BRI nan dilakukannya untuk melengkapi warung sekarang berbuah hasil, pinjaman nan mudah dan sigap itu dikonfirmasi oleh Pimpinan Cabang BRI Bekasi Wisnu Aji Wibowo nan mengatakan BRI mempunyai pengalaman mengenai pembiayaan di sektor mikro.

"Kita sudah berilmu dalam pembiayaan di sektor mikro, ketika syarat manajemen pinjaman KUR dan juga SLIK bersih lampau penjualan, piutangnya dianalisa sistem BRISPOT nantinya bakal memberikan rating kepada pengguna tersebut. Nah dari situ kita sudah bisa menentukan ini ditolak alias diproses untuk kreditnya," ujar Pimpinan Cabang BRI Bekasi Wisnu Aji Wibowo saat ditemui detikaicom di KC BRI Bekasi, Jumat (21/3/2025).

Hingga saat ini penyaluran KUR dari BRI KC Bekasi kebanyakan didominasi oleh UMKM di bagian perdagangan, info nan dimiliki KC Bekasi pun membuktikan bahwa 90 persen biaya KUR disalurkan kepada UMKM di sektor perdagangan.

(hns/hns)

Selengkapnya