Kemensos Khawatir Sekolah Rakyat Diserbu Anak Orang Kaya, Ini Alasannya

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono mengungkap kekhawatiran pemerintah mengenai program Sekolah Rakyat nan digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Menurut Agus, akomodasi unggulan nan bakal disediakan di sekolah rakyat berpotensi menarik minat masyarakat mampu.

“Walaupun ini sekolah untuk orang miskin, akomodasi nan disediakan oleh Presiden Prabowo adalah akomodasi unggulan. Lahannya saja 8,5 hektare, bakal ada laboratorium, lapangan olahraga, hingga ruang praktik seperti pertanian dan perikanan,” ujar Agus dalam obrolan berbareng Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Sabtu, (24/5/2025) di Jakarta.

Agus menegaskan, Sekolah Rakyat bukan untuk semua kalangan, melainkan dirancang secara unik untuk anak-anak dari family miskin dan miskin ekstrem. Ia pun meminta masyarakat dari golongan bisa untuk tidak ikut mendaftarkan anaknya demi menjaga keadilan sosial.

“Kita cemas lantaran sekolah ini bagus, kelak orang kaya malah ikut antre masukin anaknya ke situ. Padahal tujuan utamanya adalah memuliakan orang miskin dan memutus mata rantai kemiskinan,” tegasnya.

Akan Lakukan Seleksi Ketat

Untuk menghindari salah sasaran, Kementerian Sosial (Kemensos) bakal menerapkan proses seleksi nan sangat ketat dalam memilih calon siswa. Proses asesmen ini bakal dilakukan secara menyeluruh dan melibatkan beragam pihak.

“Dalam asesmen calon siswa, kita bakal betul-betul ketat. Kemensos bakal bekerjasama dengan pihak-pihak lain agar nan diterima betul-betul berasal dari family miskin,” jelas Agus.

Imbauan untuk Masyarakat Mampu

Agus juga mengimbau kepada masyarakat dari golongan ekonomi menengah ke atas untuk tidak menyalahgunakan program ini. Ia menekankan bahwa tetap banyak sekolah lain nan bisa dipilih sesuai dengan keahlian ekonomi masing-masing.

“Silakan orang kaya sekolah di tempat nan sesuai dengan keahlian dan keinginannya. Tapi jangan usik kuota sekolah rakyat ini, lantaran ini memang disiapkan unik untuk rakyat miskin,” pungkasnya.

Prabowo Targetkan 200 Sekolah Rakyat

Presiden Prabowo Subianto menargetkan pembangunan 200 Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia. Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Perlindungan dan Jaminan Sosial, Kementerian Sosial (Kemensos) RI, Agus Zainal Arifin saat rapat panja pendidikan wilayah berbareng Komisi X DPR RI, Jakarta, Senin (19/5/2025). 

"Sesungguhnya pengarahan Presiden Prabowo menyampaikan bahwa ada 200 sekolah rakyat," kata Agus Zainal.

Agus menyebut, pembangunan sekolah rakyat melalui pembiayaan dari APBN dan juga pihak swasta. Nantinya, sebanyak 100 sekolah rakyat bakal dibangun melalui biaya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan 100 dibangun swasta.

"Direncanakan nan 100 adalah sekolah rakyat nan dibangun APBN dalam perihal ini bakal dikelola bakal didukung oleh Kementerian PU," kata dia.

Target pemerintah, lanjut Agus, minimal 100 sekolah rakyat dibangun setiap tahunnya alias satu sekolah di tiap kabupaten.

"Minimal 100 sekolah rakyat itu nan kudu dibangun setiap tahun sehingga ke depan setiap kabupaten kota dapat mempunyai satu sekolah rakyat," kata Agus. 

Sekolah Rakyat Mengadopsi Kurikulum Nasional

Nantinya, Agus menyatakan, Sekolah Rakyat bakal mengangkat kurikulum nasional nan dirancang secara khusus, berbeda dari sekolah umum pada umumnya.

"Nah dimana dibangunnya sekolah rakyat ini, diharapkan di setiap kabupaten kota  sehingga 514 kabupaten kota hendaknya mempunyai sekolah rakyat," pungkasnya.

Selengkapnya