Kemensos-kemenpkp-bps Sinergi Gunakan Dtsen Untuk Program Bsps

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com --

Kementerian Sosial (Kemensos) berbareng Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (KemenPKP) dan BPS bersinergi dalam program prioritas Presiden Prabowo mengenai sasaran nol persen kemiskinan ekstrem pada 2026, nan berfokus pada penyediaan rumah layak huni dengan merujuk pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menjelaskan, sebagai awalan, dilakukan sinkronisasi info dan program.

"Pak Ara (Maruarar Sirait) juga punya program nan beririsan dengan kami (Kemensos)," kata Gus Ipul di instansi Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Jakarta, Senin (17/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Program Kementerian PKP nan beririsan dengan Kemensos adalah Bantuan Stimulan Rumah Swadaya (BSPS). Program penyediaan rumah layak huni itu mempunyai kaitan erat dengan kerja-kerja Kemensos serta DTSEN.

"Kami berterima kasih sekali memandang perencanaan nan telah dibuat dan dipertemukan dengan program ini. Hal ini membikin penyasaran kita tentu lebih mudah dibanding data-data sebelumnya," katanya.

Gus Ipul kemudian menjamin, info kemiskinan di DTSEN perangkingannya lebih jelas mulai dari desil 1,2,3 dan seterusnya sehingga layak dijadikan acuan.

Hal ini diamini oleh Kepala BPS Amalia Adininggar, nan menjelaskan mengenai perangkingan desil di DTSEN. Jika desil 1 mencakup info penduduk miskin ekstrem dengan pendapatan di bawah Rp400 ribu desil 2 dengan pendapatan di bawah Rp600 ribu, maka desil 3 di bawah Rp900 ribu.

"Untuk selanjutnya kriteria setiap desil berbeda-beda setiap provinsinya," kata Amalia.

Sementara mengenai prioritas sasaran program pengentasan kemiskinan, Gus Ipul menjelaskan ada di desil 1, desil 2 dan desil 3. Termasuk juga di antaranya family rentan nan perlu didukung dan difasilitasi agar naik kelas.

"Fokusnya kepada miskin ekstrem, kemudian nan miskin, di atasnya nan miskin ada nan rentan," katanya.

Gus Ipul mengatakan, untuk efektivitas program, kecermatan info sangat penting. Meskipun DTSEN berkarakter bergerak lantaran ada nan wafat dan beranjak tempat tinggal setiap harinya, namun tetap ada sistem pemutakhiran data.

"Maka kelak BPS bakal melakukan pemutakhiran info setiap tiga bulan sekali. Kita harapkan info nan kita miliki ini tetap akurat," ujar Gus Ipul.

Ditambahkan, DTSEN saat ini sudah pada tahap uji petik. Tahapan ini ditargetkan selesai secepatnya, sehingga DTSEN bisa dipakai pada penyaluran support sosial triwulan kedua.

Merespons penjelasan ini, Menteri PKP Maruar Sirait mengatakan bakal berpegang pada DTSEN dalam menjalankan program Bantuan Stimulan Rumah Swadaya. Dia menjelaskan program nan menyasar masyarakat miskin ekstrem, miskin dan rentan ini mengusahakan kualitas rumah nan memenuhi persyaratan dari sisi kesehatan, sanitasi, air bersih dan kekuatan bangunan.

(rea/rir)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya