ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) mengoptimalisasi pengawasan berbasis digital. Salah satunya, dengan menyiapkan platform teknologi berjulukan Madrasah Digital Supervision (MAGIS).
“Magis dirancang untuk mempermudah proses pengawasan, refleksi, serta perencanaan pendampingan bagi satuan pendidikan madrasah secara lebih efektif dan efisien. Dengan MAGIS, pengawasan madrasah bisa dilakukan secara digital, memungkinkan pengawas alias pendamping madrasah menjalankan tugasnya dengan lebih sistematis,” kata Dirjen Pendidikan Islam, Amin Suyitno dalam keterangan resminya, Senin (10/2/2025).
Amin memastikan, dengan MAGIS para pengawas dapat merefleksi dan menyusun rencana pendampingan secara lebih tersistem, mudah, dan sederhana.
“Potensi penghematannya bisa sampai Rp680miliar,” ungkap Amin.
Tak hanya menjadi pengawas, Amin memastikan, dengan MAGIS maka kepala madrasah juga dapat memanfaatkan platform tersebut untuk mengevaluasi pengelolaan madrasah serta melakukan perubahan-perubahan berbasis data.
“Melalui refleksi berbasis digital, kepala madrasah dapat terus mengembangkan penemuan nan sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
Amin menegaskan, MAGIS juga memberikan faedah besar bagi para pembimbing terhadap proses pembelajaran di kelas dan menerapkan penemuan nan lebih tepat guna.
“Jadi pembimbing juga bisa berkonsultasi dengan pengawas jika menemui halangan dalam proses pembelajaran, sehingga platform ini dapat digunakan secara lebih terstruktur,” imbuhnya.
Amin berharap, seluruh pengawas, kepala madrasah, dan pembimbing dapat memanfaatkan MAGIS sebaik-baiknya guna meningkatkan mutu pendidikan madrasah.
MAGIS Perhemat Anggaran Rp 680 Miliar
Menanggapi soal terkait, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Thobib Al Asyhar, menegaskan MAGIS merupakan penemuan strategis dalam proyek perubahan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas pengawasan madrasah.
“Dengan platform ini, pengawasan menjadi lebih akuntabel dan dapat menghemat anggaran lebih dari 680 miliar rupiah dalam setahun,” ungkap Thobib.
Thobib merinci, efisiensi melalui MAGIS didapat dari biaya fotokopi borang pengawasan. Potensinya sangat signifikan lantaran jumlahnya mencapai 86.343 lembaga. Jika kebutuhan madrasah rata-rata Rp3.000.000 per tahun untuk fotokopi borang, maka akumulasinya mencapai Rp259.029.000.000.