Keluarga Putuskan Suryadharma Ali Tetap Dimakamkan Di Bekasi, Ini Alasannya

Sedang Trending 20 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Almarhum Suryadharma Ali rencananya bakal dimakamkan di Kalibata Jakarta Selatan. Sebagai mantan menteri dua periode periode di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), almarhum memenuhi syarat untuk dapat dikebumikan di Taman Makam Pahlawan.

Namun rencana itu batal sesaat jenazah hendak diberangkatkan dari rumah duka. Pihak family beralasan, almarhum bakal tetap dimakamkan di Bekasi tepatnya di Pondok Pesantren Miftahul'Ulum.

"Tidak jadi di Kalibata dan tetap di Bekasi agar bisa terus didoakan oleh para santri," kata perwakilan family kepada para pelayat nan datang di rumah duka, Cipinang Cempedak Jakarta Timur, Kamis (31/7/2025).

Sebagai info Suryadharma Ali tutup usia hari ini, Kamis (31/7/2025) pukul 04.18 WIB di RS. Mayapada Jakarta.

Suryadharma Ali lahir pada 19 September 1956 di Jakarta. Pria karib disapa SDA ini menyelesaikan pendidikan tingginya di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. SDA, begitu sapaan akrabnya di Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

SDA menjabat Ketua Umum PPP dari 3 Februari 2007 hingga 16 Oktober 2014, menggantikan Hamzah Haz dan kemudian digantikan oleh Muhammad Romahurmuziy.

Pada 22 Oktober 2009, SDA diangkat sebagai Menteri Agama dalam kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menggantikan Muhammad Maftuh Basyuni.

Perjalanan Karier

Suryadharma Ali mengawali pendidikannya di SD Tanjung Priok dan pesantren, sebelum meraih gelar sarjana dari IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 1984. Ia kemudian melanjutkan studinya hingga memperoleh gelar Magister Sains dari Universitas Indonesia pada 2003, serta gelar Doktor kehormatan dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang pada 2013. Latar belakang pendidikan nan kuat ini menjadi modal krusial dalam perjalanan kariernya.

Sebelum terjun ke bumi politik, Suryadharma Ali mempunyai rekam jejak ahli nan beragam. Ia berkarier di PT Hero Supermarket dari 1985 hingga 1999. Selain itu, dia juga aktif dalam beragam organisasi, termasuk menjabat sebagai Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan memegang posisi krusial di asosiasi pengusaha ritel.

Karier politik Suryadharma Ali dimulai ketika dia terpilih sebagai personil Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi PPP periode 1999-2004. Pengalamannya di legislatif membawanya pada kedudukan eksekutif. Ia dipercaya menjabat sebagai Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada Kabinet Indonesia Bersatu (2004-2009), sebelum kemudian ditunjuk sebagai Menteri Agama Indonesia dari 2009 hingga 2014 di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Peran Sentral Suryadharma Ali di PPP

Suryadharma Ali memegang peran krusial dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebagai Ketua Umum. Ia terpilih memimpin partai berlambang Ka'bah ini pada Februari 2007, menggantikan Hamzah Haz, dan menjabat hingga 2014. Di bawah kepemimpinannya, PPP berupaya menjaga eksistensinya sebagai salah satu partai Islam terbesar di Indonesia.

Selama masa kepemimpinannya, Suryadharma Ali didampingi oleh sejumlah tokoh krusial dalam struktur DPP PPP. Sosok-sosok seperti Chozin Chumaidy sebagai Wakil Ketua Umum, serta Muhammad Romahurmuziy nan pernah menjabat Sekretaris Jenderal, turut membantu menjalankan roda organisasi partai. Periode ini menjadi salah satu fase krusial dalam sejarah PPP.

DPP PPP menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Suryadharma Ali, mengakui kontribusi dan dedikasinya. Partai tersebut mengenang Suryadharma sebagai pemimpin nan berintegritas dan penuh semangat. Ia dianggap telah berjuang keras dalam memperjuangkan nilai-nilai keislaman, keadilan, dan persatuan di tengah dinamika politik nasional.

Selengkapnya