Keluarga Batak Ini Beli Emas 1 Ton Hasil Nabung, Ludes Dicuri Orang

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Di tengah ketidakpastian ekonomi global, emas membuktikan diri sebagai salah satu instrumen investasi paling menjanjikan. Bahkan hingga hari ini, nilai emas mencetak rekor tertinggi, menembus nomor Rp1,7 juta per gram.

Melonjaknya nilai emas tiap tahun membikin banyak orang mulai melirik emas. Terkait perihal ini, family Batak nan sudah berbeda generasi bisa menjadi contoh baik gimana perolehan duit tak dipakai foya-foya, tetapi untuk investasi emas.

Tak tanggung-tanggung, total emas nan ditabung selama ratusan tahun sudah mencapai 1 ton. Jika dirupiahkan, maka senilai dengan Rp1,6 T pada masa kini.

Perkenalkan, ini dia family Sisingamangaraja nan eksis dari tahun 1530 sampai 1876.

Hobi Koleksi Emas

Keluarga Sisingamangaraja merupakan penguasa Negeri Toba di Tanah Batak. Orang nomor satunya disebut Raja Sisingamangaraja, nan dimulai oleh Sisingamangaraja I (1530) hingga Sisingamangaraja XII (1876). Alias sudah melangkah 12 generasi alias 346 tahun.

Selama berkuasa, Sisingamangaraja mempunyai kewenangan absolut atas perdagangan kapur barus. Kala itu, Tanah Batak jadi pusat produksi kapur barus selain di Semenanjung Melayu dan Borneo. Dari sana, terjadi ekspor kapur barus nan diminati banyak orang. Bahkan, tanaman itu punya kedudukan krusial dalam Islam dan disebut dalam Al-Quran.

Tak heran, jika nilai kapur barus di pasar dunia sangat mahal. Siapapun nan menguasai perdagangan kapur bisa dipastikan kaya raya, termasuk family Batak Sisingamangaraja.

Augustin Sibarani dalam Perjuangan Pahlawan Nasional Sisingamangaraja XII (1988) mencatat, sejak Sisingamangaraja I berkuasa pada 1530 kerajaan sudah memperdagangkan kapur barus ke pedagang Arab dan Eropa untuk dipasarkan ke seluruh dunia. Perlahan, kerajaan kelak tak hanya berdagang, tetapi juga sukses memonopoli pasar kapur barus di Sumatra Utara.

Semua ini praktis membikin Sisingamangaraja kaya raya. Hanya saja, kekayaan tersebut tak dihamburkan-hamburkan. Dalam gambaran orang, raja sudah pasti hidup mewah bergelimang kekayaan di Istana. Namun, perihal ini tak terjadi pada trah Sisingamangaraja.

Dari Sisingamangaraja I hingga Sisingamangaraja XII semua punya kegemaran sama, ialah menabung emas dan perhiasan.

"Raja-raja Sisingamangaraja dari mulai nan ke-1 hingga ke-10, semuanya suka mengumpulkan Blue Diamonds dari Ceylon. Lalu juga Intan-intan Ceylon nan dibawa untuk dari India melalui Barus. Intan-intan Ceylon ini besarnya seperti telur burung," tulis Augustin Sibarani.

Memang tak diketahui pasti argumen mereka menabung emas. Namun pastinya tabungan emas mereka sangat menumpuk. Hal ini diceritakan lebih lanjut lewat beragam kronik saat terjadi serangan orang-orang Padri tahun 1818.

Menurut Mangaraja Onggang Parlindungan dalam Tuanku Rao (1964), para penyerang dari Padri nan sudah melumpuhkan pedoman pertahanan Sisingamangaraja mengambil semua perhiasan dan emas.

Seluruhnya diangkut oleh 17 kuda. Setiap kuda bisa membawa lebih kurang 60 Kg emas. Alias total emas nan diangkut mencapai 1 ton emas nan jika dirupiahkan sekarang seharga Rp1,6 Triliun.

Ini belum memperhitungkan emas nan diselamatkan family Sisingamangaraja saat terjadi penyerangan. Kala itu, pihak family meletakkan perhiasan kerajaan ke dalam wadah penanak nasi super besar. Wadah tersebut ditaruh di tempat rahasia dan hanya diketahui beberapa orang saja.

Aksi penyerangan lantas membikin trah Sisingamangaraja berhujung di generasi ke-12. Sisingamaraja XII tewas di tangan Belanda dan mengakhiri sejarah panjang trah family tersebut di Tanah Batak. Berakhirnya kekuasaan membikin kekayaan segunung milik kerajaan lepas ke tangan orang lain, termasuk Ratu Victoria di Inggris. Dipercaya kekayaan Sisingamangaraja dipakai di mahkota penguasa Inggris tersebut.

"Perhiasan bisa sampai di Inggris lantaran dibawa oleh seorang jejak tentara Padri nan melarikan diri ke Kelang di Malaysia dan di sana menjualnya," ungkap Augustin.


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Emas Banyak Diburu Investor Hingga Bank Sentral Dunia

Next Article Video: Harga Emas Makin Berkilau, Saham Emitennya Ikut Melambung?

Selengkapnya