Keluar Dari Tim Penulisan Ulang Sejarah, Arkeolog Ini beberkan Sejumlah Kejanggalan Yang Dirasakannya

Sedang Trending 10 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Kejanggalan kedua mengenai dengan penyusunan konsepsi nan dibuat oleh penyunting umum atas pengarahan penguasa. Ia menilai, perihal ini rentan membikin sejarah ditulis sesuai kehendak penguasa, bukan berasas fakta.

"Janganlah menyusun konsepsi itu di bawah pengarahan penguasa. Ketika kita mau menyusun sebuah buku, apalagi ini kitab kebangsaan, apalagi ini kitab berseri, mestinya didahului oleh semacam seminar-seminar," ucap Truman.

"Kita undang semua mahir mengenai dengan itu untuk apa? Untuk memperoleh masukan-masukan nan berbobot untuk memantapkan konsepsi itu," sambung dia.

Namun, menurutnya, tak pernah ada seminar, hanya 2-3 kali rapat dan perekrutan beberapa pakar.

Selain itu, kejanggalan lainnya adalah outline 10 jilid kitab sudah disodorkan begitu saja, padahal semestinya disusun oleh para mahir sejarah.

"Jadi tiba-tiba ketika mau membahas outline 10 jilid itu, ya kita sudah disodorkan outline itu. Itu sebuah keanehan. Mestinya nan menyusun outline itu orang-orang nan mahir di bagian itu. Bukan mahir lain. Itu sebabnya ketika kita membaca outline kitab nan sekarang sedang dikerjakan para penulisnya, ini sebuah kemunduran," ungkap Truman.

Selengkapnya