Kecerdasan Buatan Buka Peluang Besar, Startup Ai Ri Unjuk Gigi

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Indonesia sudah mempunyai beberapa startup yang unik bergerak di bagian kepintaran buatan (AI). Dua startup RI nan bergerak di bagian AI memenangi program adu penemuan nan diselenggarakan oleh East Ventures.

Willson Cuaca, Co-Founder dan Managing Partner East Ventures mengatakan bahwa AI punya potensi besar untuk digunakan untuk mengembangkan upaya baru di Indonesia.

"Kami percaya bahwa penemuan berbasis AI nan ditampilkan di IndoBuild AI Demo Day menyoroti potensi besar AI dan kesempatan tak terbatas nan bakal dihadirkannya di Indonesia," demikian kata Willson dalam keterangan tertulis nan detikai.com terima, Senin (17/3/2025).

Pemenang pada IndoBuild AI jenis pertama ini adalah Lentera.ai, platform berbasis AI nan menawarkan wawasan berbasis sains tentang produk kesehatan, memberdayakan produsen, content creator, dan marketplace. Pemenang keduanya adalah LeaseSync, platform LLM (Large language model) untuk kajian otomatis, konsolidasi, dan pengelolaan perjanjian sewa di Indonesia.

Perusahaan venture capital (VC) itu mengatakan, momentum tersebut menjadi tonggak krusial dalam pengembangan penemuan kepintaran buatan (Artificial Intelligence / AI) di Indonesia.

Willson sebelumnya mengatakan perusahaan RI, baik besar maupun kecil, punya kesempatan untuk memanfaatkan teknologi AI untuk mengembangkan bisnisnya.

Kemunculan DeepSeek nan salah satu produknya bisa digunakan bebas tanpa biaya (open source) menghancurkan kekuasaan perusahaan raksasa asal Amerika Serikat dalam di industri AI. DeepSeek membuktikan bahwa AI bisa dikembangkan dengan biaya nan murah dan memerlukan kapabilitas komputasi jauh lebih sedikit dari sebelumnya.

Fenomena ini serupa dengan kemunculan Linux nan menghancurkan kekuasaan Microsoft serta munculnya Android nan membikin HP murah menjamur bersaing dengan iPhone.

"Sekarang saatnya untuk mencari langkah mencoba menggunakan dan membangun upaya dengan AI," kata Willson, Rabu (6/2/2025).

Selain produk AI nan langsung digunakan oleh konsumen seperti chatbot ChatGPT buatan OpenAI dan Gemini buatan Google, perusahaan juga bisa menggunakan model dasar AI untuk mengembangkan produk sendiri. Biasanya mereka kudu bayar biaya untuk penggunaan model AI berikut biaya pemrosesannya di cloud.


(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Marak Pencurian Data, Begini Solusi Keamanan Super Canggih AMD

Next Article Warga Eropa Ternyata Tak Peduli Dimatai-matai Robot

Selengkapnya