ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Beberapa hari terakhir, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan maraknya temuan kasus duit palsu. Mulai dari adanya "pabrik" duit tiruan di Perumahan Griya Melati 1 RT 03 RW 13, Kelurahan Bubulak, Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat, hingga tindakan Sekar Arum Widara, mantan aktris nan melakukan tindakan peredaran duit palsu.
Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia M. Anwar Bashori mengatakan, berbagi temuan itu sebetulnya tidak membikin info keseluruhan peredaran duit tiruan di Indonesia mengalami peningkatan.
Ia mengatakan, info temuan duit tiruan menunjukkan tren nan semakin menurun seiring dengan meningkatnya kualitas duit (bahan uang, teknologi cetak, dan unsur pengaman) nan semakin modern dan terkini, di samping terus digalakkannya edukasi langkah mengenal karakter keaslian duit Rupiah secara masif dan sinergi erat seluruh unsur Badan Koordinasi Pemberantasan Rupiah Palsu alias Botasupal.
Sepanjang 2024 rasio duit tiruan tercatat sebesar 4 ppm (piece per million alias 4 lembar dalam setiap 1 juta duit nan beredar), menurun dibandingkan 2023 nan tercatat 5 ppm. Adapun pada periode Kuartal I-2025, rasio duit tiruan tercatat rendah sebesar 1 ppm.
"Temuan duit tiruan menunjukkan tren nan semakin menurun," kata Anwar Bashori kepada detikai.com, dikutip Rabu (16/4/2025)
Adapun temuan-temuan kasus duit tiruan nan makin marak beredar informasinya, menurut Anwar sebetulnya corak penegakan norma nan dilakukan Polri terhadap tindak pidana pemalsuan rupiah.
Anwar pun menekankan, berasas hasil pemeriksaan terhadap kasus-kasus duit palsu, seluruhnya teridentifikasi berbobot sangat rendah, ialah tidak ada unsur pengaman duit nan sukses dipalsukan.
Uang tiruan juga dicetak menggunakan teknik cetak dan bahan kertas biasa, dan sangat mudah diidentifikasi dengan kasat mata melalui metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang).
"Oleh lantaran itu, masyarakat tidak perlu cemas untuk bertransaksi secara tunai, namun tetap perlu berhati-hati dan mengenali ciri-ciri duit original dengan langkah 3D," tegasnya.
Ia juga memastikan, secara rutin, seluruh unsur Botasupal nan terdiri dari BIN, Polri, Kejagung, Kemenkeu, dan Bank Indonesia berkoordinasi untuk mengevaluasi dan meningkatkan upaya pemberantasan duit tiruan sesuai dengan kewenangan masing-masing unsur, serta rangkaian koordinasi untuk menindaklanjuti kasus pemalsuan duit nan terjadi.
Bank Indonesia memastikan bahwa upaya preemptive, preventif, dan represif dalam pemberantasan duit tiruan terus melangkah melalui sinergi dengan seluruh unsur Botasupal.
Sebagai corak penerapan tugas dan kewenangan Bank Indonesia sebagai unsur Botasupal nan diatur dalam Perpres Nomor 123 Tahun 2012 tentang Badan Koordinasi Pemberantasan Rupiah Palsu (Botasupal), serta kewenangan Bank Indonesia dalam menentukan keaslian duit Rupiah sebagaiamana UU No.7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, Bank Indonesia senantiasa melakukan beragam upaya.
Dari sisi preemtif, sejalan dengan best practice internasional, Bank Indonesia terus berupaya memastikan duit Rupiah nan diedarkan berkualitas, kondusif dan handal melalui standarisasi duit Rupiah, meningkatkan kualitas unsur pengaman, dan menindaklanjuti hasil kajian Laboratorium Uang Palsu (Bank Indonesia Counterfeit Analysis Center alias BI-CAC).
Dari sisi preventif, BI melakukan edukasi dan sosialisasi pemahaman karakter keaslian duit Rupiah kepada masyarakat secara terencana dan berkepanjangan melalui program edukasi Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah, sehingga masyarakat dapat mengenali dan merawat duit Rupiah baik secara bentuk maupun fungsinya sebagai perangkat transaksi dalam perekonomian nasional.
Sedangkan, represif, dilakukan dengan mendukung upaya pemberian hukuman nan tegas terhadap pelaku tindak pidana duit tiruan melalui kerja sama dengan abdi negara penegak norma dengan lingkup aktivitas penyediaan tenaga mahir Bank Indonesia pada proses investigasi dan persidangan di pengadilan.
Berbagai upaya tersebut kata Anwar membuahkan hasil, tercermin dalam penghargaan untuk Uang Rupiah Tahun Emisi (TE) 2022 sebagai Seri Uang Terbaik (Best New Banknote Series) pada IACA Currency Awards 2023, dan penghargaan untuk Uang Rupiah kertas pecahan Rp50.000 TE 2022 pada bulan November 2024 meraih ranking ke-2 bumi untuk pecahan nan paling kondusif dan nan paling susah dipalsukan di bumi (World's Most Secure Currencies jenis BestBrokers).
"Penghargaan ini merupakan pengakuan bumi internasional atas kelebihan fitur keamanan dan kreasi Uang Rupiah. Selain itu, melalui edukasi nan dilakukan dalam program CBP Rupiah, Bank Indonesia senantiasa melakukan sosialisasi karakter keaslian duit Rupiah serta membujuk masyarakat untuk memastikan keaslian duit Rupiah dengan metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang)," tutur Anwar.
Diseminasi info karakter keaslian duit Rupiah secara kontinu dilakukan melalui sosialisasi dan edukasi publik, konten media sosial, dan website Bank Indonesia. Bank Indonesia juga turut mendorong masyarakat untuk senantiasa menjaga dan merawat duit Rupiah dengan baik guna memudahkan masyarakat dalam mengenali keaslian duit rupiah.
"Untuk itu, masyarakat dihimbau agar senantiasa menerapkan 5 Jangan: Jangan Dilipat, Jangan Dicoret, Jangan Distapler, Jangan Diremas, dan Jangan Dibasahi," ujar Anwar.
(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Jurus BI Cegah Peredaran Uang Palsu di Lebaran 2025
Next Article BI Siap Turunkan Ahli Rupiah di Kasus Uang Palsu UIN Makassar