ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani menyatakan keprihatinan atas peristiwa tenggelamnya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali.
Puan meminta pemerintah untuk memperbaiki tata kelola transportasi nan mengutamakan keselamatan penumpang.
"Kami ketua DPR dan personil DPR tentu saja mengucapkan turut bersungkawa cita atas tragedi alias musibah nan terjadi atas korban Kapal Tunu di Selat Bali nan saat ini tetap dalam proses pencarian," kata Puan Maharani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (3/7/2025).
Puan menyoroti pentingnya perbaikan alias pertimbangan tata kelola transportasi laut. Ia meminta kejadian serupa tak terulang.
"Kami berambisi kepada seluruh stakeholder mengenai transportasi untuk bisa tetap memperbaiki tata kelola transportasi nan ada, sehingga keselamatan dari seluruh awak dan penumpang nan ada. Jangan sampai terjadi lagi musibah seperti ini," tuturnya.
Lebih lanjut, Puan mengatakan pemerintah juga perlu melakukan mitigasi musibah atas perubahan cuaca ekstrem nan terjadi di Indonesia belakangan ini.
"Memang situasi alias cuaca banyak menjadi salah satu hal, namun mitigasi dan antisipasi seperti ini kudu dilakukan," kata Puan.
Kapal nan berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, itu membawa 65 penumpang, nan terdiri dari 53 penumpang dan 12 awak kapal, serta beragam kendaraan seperti sepeda motor, mobil pribadi, pikap, truk, dan tronton.
Namun, sekitar 25 menit setelah lepas jangkar pada pukul 22.56 WIB, KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di perairan Selat Bali.
Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Jules Abraham Abast menyatakan pihaknya telah mengerahkan kapal dan personel dari Direktorat Polairud Polda Jatim untuk membantu proses pencarian di perairan Banyuwangi.
"Polda Jatim telah menurunkan Kapal Polair dan sejumlah personel untuk membantu pencarian korban," kata Kombes Pol Abast kepada wartawan di Surabaya, Kamis (3/7/2025) dilansir Antara.
KMP Tunu Pratama Jaya dilaporkan tenggelam di Selat Bali pada Kamis awal hari (3/7) saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk, Jembrana.
Daftar Korban KMP Tunu Pratama Jaya
Kabid Pelayanan Medik RSU Negara, Gusti Ngurah Putu Adnyana, menyebut RS Jembrana menerima 8 korban, di antaranya 2 orang selamat nan telah dipulangkan ke Pos Gilimanuk setelah mendapat perawatan.
"Korban nan selamat sangat baik dan sudah dikembalikan ke Pos Gilimanuk. Barusan sudah dievakuasi ke sana lantaran kondisi sudah baik-baik saja," kata Gusti Ngurah.
Sedangkan enam korban lainnya dinyatakan meninggal dunia, dan jenazahnya disemayamkan di bilik jenazah RS Jembrana. Keenam jenazah tersebut terdiri dari 3 laki-laki dan 3 perempuan. Salah seorang jenazah merupakan balita laki-laki berumur 3 tahun.
Berikut identitas korban meninggal dunia:
1. Anang Suryono (35) asal Banyuwangi
2. Eko Sastriyo (51) asal Banyuwangi
3. Afnan Agil Mustafa (3) asal Banyuwangi
4. Elok Rumantini (36) asal Banyuwangi
5. Cahyani (45) asal Banyuwangi
6. Fitri April Lestari (33) asal Banyuwangi
Korban selamat ialah Sandi, Romi Alfa Hidayat, Saroji, Mansun, Wajihi, Ansori, Riko Krafsanjani, Sinyo, Ely, Wan yudi, Saiful Munir, Supardi, Abu Khoiri, Farid, Erick Imbawani, Nurdin Yuswanto, Ahmad Suyipno, Banrul, Eka Toniansyah, M. Triwahyudi, M. Farid Wajdi, Samsul Hidayat, M. Kholil, Bejo Santoso, Deni Hermanto, Ahmad Lukan, Febriani, Ibnul Vawait, Imron, Nanda Sinta dan Riki Prayuda.