ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bakal menggelar muktamar partai pada Agustus 2025. Salah satu agendanya adalah memilih calon ketua umum, di mana sejumlah nama telah bermunculan baik dari internal partai maupun luar.
Terkait perihal itu, Anggota Fraksi PPP DPRD Provinsi Jawa Timur Nurul Huda tak mempermasalahan siapa sosok nan bakal memimpin partainya. Namun, kudu mempunyai sasaran nan jelas dan bisa membawa partai berlambang Ka'bah ini kembali meraih bangku di DPR pada Pemilu 2029.
"Intinya siapapun nan menjadi ketua, bisa memperbaiki dan membawa PPP ke parlemen (kursi DPR RI)," kata dia dalam keterangannya, Sabtu (31/5/2025).
Huda menegaskan, PPP ini adalah partai terbuka, sehingga siapapun bisa masuk dalam bursa caketum partainya.
"PPP ini kan, partai nan terbuka. Sehingga siapapun berkuasa mencalonkan alias dicalonkan dalam Muktamar partai," kata dia.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPW PPP Jakarta Belly Bilalu
salam ikut bersuara, mengenai bursa nama calon ketua umum partainya nan diramaikan sejumlah sosok eksternal. Menurut dia, perihal itu menjadi sesuatu nan positif, khususnya ketika Amran Sulaiman dan Anies Baswedan menjadi perbincangan.
Kader PPP Jakarta Terbuka Sosok Eksternal sebagai Calon Ketum
"Sosok ketua umum mendatang kudu dapat menimbulkan pengaruh kejut positif nan luar biasa di mata masyarakat indonesia. dalam artian PPP memerlukan tokoh ketua umum nan paket komplit," kata Belly dalam keterangan diterima, Sabtu (31/5/2025).
Belly menjelaskan, paket komplet adalah sosok religius nan dekat dengan ustadz dan santri, juga diterima oleh semua kalangan juga kaum muda. Selain itu, sosoknya juha imajinatif merangkul serta membuka diri kepada seluruh komponen internal eksternal PPP.
"Sosoknya juga kudu kuat plus loyal secara finansial untuk mendukung program-program perjuangan nan berfaedah di tengah-tengah masyarakat," minta dia.
Belly meyakini, jika PPP mau kembali eksis, maka sudah sewajarnya untuk membuka diri dengan merangkul semua pihak dan menjadikan PPP menjadi partai nan lebih terbuka namun tetap berpegang teguh kepada khittoh perjuangan dan jati diri partai.
Menatap Kedepan
Senada dengan itu, Wakil Ketua DPW PPP DKI lainnya, Ichwan Zayadi mengatakan perubahan PPP adalah Sebuah keniscayaan dan perihal itu berangkat alias dimulai dari perubahan sosok ketua umum PPP mendatang.
Menambahkan pandangan rekan separtainya, Dedy Kurnyawan selaku Pengurus DPW PPP Jakarta menyarankan sudah tidak perlu lagi ada perdebatan tentang Kegagalan PPP nan tersingkir dari Senayan lantaran tidak lolos periode pemisah diterapkan. Dia mengajak, semua pihak bisa berbareng membawa PPP menjadi lebih baik di masa mendatang.
"Yang terpenting saat ini adalah menatap kedepan untuk kembali merebut bunyi rakyat, Oleh Karena itu maka Fokusnya adalah mencari Pemimpin nan punya Figur Kuat juga Amunisi yg Kuat untuk Menyongsong PEMILU Tahun 2029," dia menandasi.