Kabinet Israel Gelar Rapat Hari Ini Dan Voting Gencatan Senjata Besok

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com --

Pemerintah Israel menggelar rapat untuk pemungutan bunyi kesepakatan gencatan dengan Hamas di Jalur Gaza Palestina pada hari ini, Jumat (17/1).

Kantor PM Israel sebelumnya mengonfirmasi tim negosiasi Israel dan Hamas menandatangani kesepakatan tersebut di Doha, Qatar.

Voting soal keputusan pemerintah mengenai gencatan senjata dengan Hamas seharusnya berjalan hari ini, namun ditunda tanpa ada penjelasan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa pihak mengatakan rapat ditunda sementara kabinet menunggu tim negosiasi Israel tiba dari Doha usai menyepakati perjanjian gencatan senjata. 

Tidak segera jelas juga kenapa kabinet keamanan maupun kabinet penuh tidak dapat bersidang sebelum mentari terbenam pada hari ini.

Juru bicara PM Netanyahu mengatakan rapat kabinet keamanan tak mungkin berjalan sampai Sabtu malam lantaran kudu memberikan waktu minimal 24 jam kepada oposisi jika ada nan menentang keputusan rapat untuk diajukan banding ke Pengadilan Tinggi.

Pernyataan dari instansi Netanyahu menyebut bahwa perdana menteri telah mengadakan rapat kabinet keamanan pada hari Jumat untuk menggelar pemungutan bunyi mengenai kesepakatan tersebut.

Seorang ahli bicara Netanyahu mengatakan bahwa rapat kabinet penuh baru bakal dijadwalkan pada Sabtu malam. Hal ini dijelaskan lantaran para menteri nan menentang kesepakatan kudu diberi waktu 24 jam untuk mengusulkan petisi ke Mahkamah Agung.

Sementara itu, rapat pada Jumat sore tidak bakal memberikan waktu nan cukup bagi mereka untuk mengusulkan banding, mengingat saat ini Israel tengah bersiap memperingati Hari Sabat.

Sementara itu, jika rapat kabinet penuh digelar pada Sabtu, berfaedah masa tenggang 24 jam untuk pengajuan banding baru bakal berhujung pada Minggu malam.

Jika itu terjadi, kesepakatan gencatan senjata tersebut baru dapat bertindak pada hari Senin, sehari lebih lambat dari nan dijadwalkan sebelumnya pada 19 Januari. Akibatnya, tiga sandera pertama nan semestinya dibebaskan pada hari Minggu kudu menunggu satu hari lagi. 

Dengan demikian, voting soal gencatan senjata bakal tetap diputuskan pada Sabtu.

Voting gencatan senjata muncul usai Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi mereka telah meneken gencatan dan pembebasan sandera.

"Negara Israel berkomitmen untuk mencapai semua tujuan perang termasuk mengembalikan seluruh sandera kami, hidup dan mati," demikian menurut instansi PM, dikutip Times of Israel.

Hamas dan Israel akhirnya sepakat untuk gencatan senjata pada Rabu dan mulai bertindak Senin, 19 Januari mendatang.

Gencatan senjata bakal berjalan dalam tiga fase, di mana fase pertama selama 42 hari.

Fase pertama mencakup pembebasan sandera perempuan, anak-anak, dan lansia, serta penghentian serangan hingga masuknya lebih banyak support kemanusiaan.

Fase kedua, bermaksud mengakhiri perang, termasuk pula pembebasan sandera laki-laki oleh Hamas sebagai tukar atas dibebaskannya sejumlah tahanan Palestina dari penjara Israel.

Fase ketiga, pemulangan jenazah maupun sisa-sisa tubuh sandera serta penerapan rencana rekonstruksi Gaza.

Israel melancarkan agresi ke Palestina sejak Oktober 2023. Imbas operasi mereka, lebih dari 46.000 orang meninggal dan ribuan akomodasi sipil lumpuh.

(isa/rds)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya