Jokowi Bantah Kirim Utusan Minta Tidak Dipecat Pdip

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Jumat, 14 Mar 2025 15:11 WIB

Presiden Ketujuh RI, Joko Widodo (Jokowi) membantah dirinya pernah mengirim utusan untuk meminta PDIP tidak memecatnya. Jokowi memberikan keterangan kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Senin (30/12/02024). (ANTARA/Aris Wasita)

Surakarta, detikai.com --

Presiden Ketujuh RI, Joko Widodo (Jokowi) membantah dirinya pernah mengirim utusan untuk meminta PDIP tidak memecatnya. Tudingan tersebut dilayangkan Ketua DPP PDIP, Deddy Yevri Sitorus beberapa waktu lalu.

Jokowi apalagi menantang agar PDIP mengungkapkan sosok utusan nan dimaksud.

"Enggak ada. Ya harusnya disebutkan siapa, biar jelas. Siapa? Siapa?" kata Jokowi saat ditemui di kediamannya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Jumat (14/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ayah dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu pun menilai pernyataan Deddy tersebut tidak logis. Ia mempertanyakan apa tujuannya mengirim utusan dan meminta PDIP untuk tidak memecatnya.

"Kepentingan saya apa untuk mengutus itu? Kepentingannya apa? Coba logikanya," kata dia.

Jokowi mengatakan dirinya sudah lama mendiamkan beragam serangan dari beragam pihak, termasuk PDIP. Namun dia menegaskan kesabaran tersebut ada batasnya.

"Saya itu udah diem lho ya. Difitnah saya diam, dicela saya diam, dijelekkan saya diam, dimaki-maki saya diam. Saya ngalah terus lho. Tapi ada batasnya," kata dia.

Sebelumnya, Deddy menyebut sempat ada utusan nan menemui partai sehari sebelum PDIP memutuskan untuk memecat Joko Widodo (Jokowi) sebagai kader.

Deddy menuturkan utusan tersebut meminta agar PDIP tidak memecat Jokowi, sementara Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kudu mundur.

"Perlu diketahui bahwa sekitar tanggal 14 Desember, itu ada utusan nan menemui kami, menunjukkan bahwa Sekjen (Hasto) kudu mundur," kata Deddy dalam konvensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (12/3).

"Lalu jangan pecat Jokowi dan menyampaikan ada sekitar sembilan orang dari PDIP nan menjadi sasaran dari pihak kepolisian dan KPK," sambungnya.
Deddy menyebut utusan tersebut merupakan sosok nan mempunyai kewenangan nan kuat. Namun, dia enggan menyebut siapa sosok tersebut.

(syd/ugo)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya