ARTICLE AD BOX
detikai.com
Jumat, 09 Mei 2025 06:40 WIB

Jakarta, detikai.com --
Presiden ke-7 RI Joko Widodo menyatakan pembatalan mutasi anak Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno, Letjen TNI Kunto Arief Wibowo merupakan urusan internal TNI.
Kunto yang menjabat Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan) sempat bakal dimutasi menjadi staf unik Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), namun batal. Jokowi menyampaikan mutasi di tubuh TNI secara rinci diatur dalam prosedur nan ada.
"Tidak ada sama sekali, itu urusan internal TNI," kata Jokowi di kediamannya, Solo, dikutip pada Selasa (8/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun membantah tudingan cawe-cawe atas pembatalan mutasi Letjen Kunto tersebut.
Ketika ditanyakan apakah rumor itu bertalian dengan sikap politik Try Sutrisno nan tergabung dalam Forum Prajurit Purnawirawan TNI, Jokowi juga menampik.
"Prosedurnya di situ juga kita semua tahu ada Wanjakti dan lain-lain, itu ada kewenangan Panglima TNI dan kewenangan dari panglima tertinggi," ucap dia.
Pembatalan mutasi Kunto belakangan menuai sorotan. Hal itu dikaitkan dengan sikap politik ayahnya nan tergabung dalam forum purnawirawan prajurit TNI nan mengeluarkan delapan poin tuntutan.
Salah satunya mengusulkan MPR mengganti Wapres Gibran Rakabuming Raka lantaran proses pemilihannya dianggap melanggar hukum.
Kapuspen TNI Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan perubahan mutasi tersebut dilakukan usai melalui pertimbangan matang. Dalam proses rotasi jabatan, terdapat sejumlah posisi nan belum memungkinkan ditinggalkan perwira tinggi TNI terkait.
Ia juga menegaskan seluruh proses mutasi kedudukan di lingkungan TNI murni berasas kebutuhan organisasi, Tour of duty/tour of area, dan telah melalui sistem sidang Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti).
Terpisah, Ketua Dewan Ekonomi Nasional nan juga eks Danjen Kopassus Luhut Binsar Pandjaitan menilai tak ada muatan politis dalam pembatalan mutasi itu.
"Ah enggak ada gitu-gituan. Itu kan bisa aja terjadi. Enggak ada perihal nan aneh-aneh kok itu," kata Luhut di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (5/5).
(dal/mnf/dal)
[Gambas:Video CNN]