ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) buka-bukaan tentang pembaruan penyediaan lahan untuk jalan akses Stasiun Whoosh Karawang. Saat ini, proses penetapan letak (penlok) lahan telah selesai.
Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid mengatakan, pihaknya telah menyelesaikan pengadaan lahan untuk jalan akses Stasiun Kereta Cepat Karawang. Prosesnya saat ini telah dilanjutkan ke persiapan pembangunan.
"Sudah selesai, sudah rapat mau pembangunan. Penloknya sudah diputuskan," kata Nusron, ditemui di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (21/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Jenderal Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan (PTPP) Kementerian ATR/BPN Embun Sari mengatakan, penlok sudah diterbitkan. Saat ini, proses pembangunan akses jalan exit Tol Karawang Barat KM 42 di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek).
"Jadi sekarang sedang proses nan akses Stasiun Whoosh Karawang nan ke jalan tol. Jadi mungkin itu kelak juga bakal dilaksanakan bertahap, jalan lingkungannya dulu, baru kelak dihubungkan ke tol," ujar Embun.
Meski penlok secara keseluruhan sudah keluar, Embun mengatakan, pembangunan bakal dilakukan tetap kembali lagi ke kesiapan anggaran. Hal ini termasuk juga untuk mendukung proses pembebasan lahannya.
"Nanti kembali lagi ke kesiapan anggaran. Kan masyarakat nggak mungkin dikasih janji, kudu dikasih duit tukar kerugian," katanya.
Sebagai informasi, pada Februari lampau Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi melakukan peninjauan langsung di area Sungai Cibeet nan menghubungkan Kabupaten Bekasi dengan Kabupaten Karawang. Dudy meminta agar pembangunannya dipercepat sehingga masyarakat Bekasi bisa mengakses kereta sigap dengan mudah ke Stasiun Karawang.
"Pembangunan akses jalan dan jembatan melalui Sungai Cibeet ini dapat mempermudah masyarakat Kabupaten Bekasi dalam mengakses kereta sigap melalui Stasiun Karawang. Saya minta dalam waktu dekat akses jalan ini sudah dapat terbangun," ujar Dudy dalam keterangannya, Selasa (25/2).
Rencananya, bakal ada 8 titik akses menuju Stasiun Kereta Cepat Karawang. Tiga titik di antaranya adalah akses di area Sungai Cibeet, ialah titik jembatan Cibeet, titik jalan area di sisi Kabupaten Bekasi, dan titik jalan area di sisi Kabupaten Karawang.
"Progres pembangunan bangunan jembatan Sungai Cibeet sudah mencapai 36%. Selanjutnya, untuk akses jalan kawasannya sudah kami koordinasikan dengan Pemerintah Kabupaten Karawang, Pemerintah Kabupaten Bekasi serta seluruh pihak swasta terkait," tutur Dudy.
Pengerjaan proyek pembangunan area Sungai Cibeet ini dilakukan oleh PT Deltamas. Rencananya, selain pembangunan jembatan Sungai Cibeet, juga bakal dilakukan pembangunan jalan area sepanjang 3 km, ialah di sisi Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang.
Selain akses dari area Sungai Cibeet, akses lainnya dari dan menuju Stasiun Karawang tetap tetap dalam proses pembangunan. Di antaranya adalah akses Trans Heksa Karawang (THK) sisi utara dan selatan, serta akses exit tol KM 42+000 nan bakal digarap oleh PT Jasa Marga. Seluruh akses ini diharapkan dapat menunjang berkembangnya Stasiun Karawang sebagai stasiun pemberhentian terbaru kereta sigap Jakarta-Bandung.
(acd/acd)