Jajanan Bocil Yang Ternyata Sumber Mikroplastik Masuk Ke Tubuh

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNBC Indonedia - Sebuah studi dari University of California, Los Angeles (UCLA) mengungkap temuan bahwa mengunyah permen karet, apalagi nan bercap "alami" dapat melepaskan ratusan hingga ribuan partikel mikroplastik ke dalam tubuh manusia. Temuan ini dipaparkan dalam konvensi American Chemical Society 2025 di San Diego, Amerika Serikat.

Associate Professor Teknik Sipil dan Lingkungan di UCLA, Sanjay Mohanty mengatakan, plastik dapat terurai menjadi partikel mini tidak kasat mata. Sehingga mempengaruhi kesehatan individu.

"Kita berinteraksi dengan plastik setiap hari, dari botol hingga wadah makanan. Seiring waktu, plastik terurai menjadi partikel mini tak kasat mata nan disebut mikroplastik," ujar Sanjay Mohanty seperti dikutip Fox News Digital, Kamis (17/4/2025).

Tim peneliti menguji 10 merek permen karet nan beredar di pasaran terdiri dari lima berbahan sintetis dan lima diklaim alami. Meski nama mereknya dirahasiakan, hasilnya cukup mengejutkan ialah baik permen sintetis maupun alami sama-sama mengandung mikroplastik dalam jumlah signifikan.

"Yang membikin permen karet tetap kenyal dan tak mudah meleleh adalah polimer, nan strukturnya mirip plastik," jelas Mohanty.

Lisa Lowe, mahasiswa pascasarjana nan terlibat dalam studi ini menambahkan, meski permen berbahan alami menggunakan polimer berbasis tanaman, rupanya tetap tidak sepenuhnya bebas dari plastik.

"Yang paling mengejutkan, baik permen sintetis maupun alami sama-sama melepaskan mikroplastik dalam jumlah besar," ujarnya.

Dalam pengujian, partisipan mengunyah tujuh pangkas permen dari masing-masing merek selama empat menit. Hasilnya, setiap gram permen bisa melepaskan rata-rata 100 partikel mikroplastik, apalagi ada nan mencapai 600 partikel per gram.

Artinya, sekitar 200-250 partikel mikroplastik bisa masuk ke tubuh hanya dari satu kali mengunyah.

Jenis polimer nan ditemukan termasuk poliolefin, polietilena tereftalat (PET), poliacrilamida, dan polistirena nan semuanya umum ditemukan pada produk plastik. Kontaminasi bisa berasal dari proses produksi alias pengemasan.

Meski begitu, para peneliti menekankan akibat kesehatan dari mikroplastik tetap belum sepenuhnya dipahami. "Kita tahu asbes bisa sebabkan kanker, tapi pengaruh jangka panjang mikroplastik terhadap tubuh manusia belum jelas," kata Mohanty.

Menanggapi temuan ini, National Confectioners Association (NCA) di Washington D.C. menegaskan keamanan pangan tetap jadi prioritas industri permen di AS.

"Penulis studi sendiri menyebut temuan ini tidak perlu menimbulkan kepanikan. Permen karet sudah dikonsumsi secara kondusif selama lebih dari satu abad," ujar ahli bicara NCA.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Potensi & Daya Saing Industri Kesehatan RI di Pasar Global

Next Article Warga RI Juara 1 Telan Mikroplastik, Ternyata Ini Sumber Utamanya

Selengkapnya