Israel Gempur Gaza Palestina: 9 Tewas, Korban Dibawa Ke Rs Indonesia

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Sabtu, 15 Mar 2025 20:42 WIB

Sebanyak 9 orang meninggal bumi dan lainnya luka usai serangan nan kembali dilancarkan Israel di Beit Lahia, Gaza Utara, Palestina. Ilustrasi. Israel kembali serang Gaza Palestina, 9 penduduk dilaporkan tewas. (AFP/OMAR AL-QATTAA)

Jakarta, detikai.com --

Sebanyak sembilan orang meninggal bumi dan lainnya luka-luka usai serangan nan kembali dilancarkan Israel di Beit Lahia, Gaza Utara, Palestina, Sabtu (15/3).

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, serangan negara teroris Israel ke wilayah tersebut merupakan kejadian paling mematikan sejak gencatan senjata mulai bertindak pada bulan Januari 2025.

"Beberapa orang, beberapa dengan luka kritis, telah diangkut ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza," bunyi pernyataan resmi Kemenkes Palestina mengutip CNN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, militer Israel menyatakan bahwa serangan tersebut bermaksud menyerang dua 'teroris'  di wilayah Beit Lahia. Israel menyatakan dua sasaran mereka menimbulkan ancaman bagi pasukan IDF.

"Sejumlah teroris mengumpulkan peralatan pengoperasian pesawat tak berawak dan memasuki sebuah kendaraan. IDF menyerang para teroris," klaim militer Israel.

Operasi genosida Israel di Gaza terus bersambung sejak gencatan senjata dimulai.

Sebelumnya, Israel dan kelompok kemerdekaan Hamas Palestina bakal memulai negosiasi untuk fase kedua gencatan senjata di Jalur Gaza setelah mandek usai resmi berhujung pada 1 Maret.

Gencatan senjata Israel-Hamas fase pertama telah berhujung pada 1 Maret lampau usai berjalan sejak 19 Januari. Kedua belah pihak hingga sekarang belum melanjutkan ke fase kedua lantaran Israel bersikeras mau memperpanjang fase pertama nan semestinya hanya selama 42 hari.

Perpanjangan fase pertama itu sendiri merupakan usulan Utusan unik Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff. Witkoff menyarankan agar gencatan senjata fase pertama diperpanjang selama 50 hari hingga Ramadan dan hari raya Paskah Yahudi.

Hamas menolak usulan ini. Hamas menilai Israel hanya mau warganya dibebaskan tapi tetap mau melanjutkan perang. Hamas menegaskan pihaknya hanya bakal setuju untuk melanjutkan gencatan senjata ke fase kedua, nan meliputi kesepakatan soal gencatan senjata permanen.

Di bawah fase pertama, Hamas telah membebaskan 25 sandera hidup-hidup dan delapan jenazah. Sementara itu, Tel Aviv membebaskan sekitar 1.800 penduduk Palestina nan ditahan di beragam penjara Israel.

(tim/dal)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya