Israel Bunuh Lagi Warga Gaza Kelaparan Yang Antre Jatah Bantuan

Sedang Trending 17 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Kamis, 19 Jun 2025 22:44 WIB

Badan Pertahanan Sipil Gaza melaporkan bahwa pasukan militer Israel membunuh sedikitnya 72 orang, termasuk penduduk nan berkumpul dekat pengedaran bantuan. Ilustrasi penduduk Gaza nan antre jatah support ditembaki dan dibunuh pasukan Israel. (Foto: AFP)

Jakarta, detikai.com --

Badan Pertahanan Sipil Gaza melaporkan bahwa pasukan militer Israel membunuh sedikitnya 72 orang. Dari jumlah tersebut, 21 korban dibunuh saat berkumpul di dekat letak pengedaran bantuan, di tengah ancaman kelaparan setelah lebih dari 20 bulan perang.

Juru bicara pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, mengatakan bahwa enam orang tewas saat menunggu support di Jalur Gaza selatan dan 15 lainnya di area pusat nan dikenal sebagai koridor Netzarim. Di letak ini, ribuan penduduk Palestina berkumpul setiap hari dengan angan menerima jatah makanan.

Di Gaza utara, Bassal menambahkan, sembilan serangan terpisah Israel membunuh 51 orang lainnya, memperbarui nomor korban sebelumnya nan diberikan oleh lembaganya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bassam Abu Shaar, seorang saksi mata kejadian penembakan di area Netzarim, menuturkan bahwa ribuan orang telah berkumpul di sana semalaman dengan angan menerima support saat letak pengedaran dibuka di pagi hari.

"Sekitar pukul 01.00 awal hari (05.00 WIB Kamis), mereka mulai menembaki kami," kata Abu Shaar seperti dilansir AFP, pada Kamis (19/6).

Dia juga melaporkan tembakan senapan, tembakan tank, dan peledak nan dijatuhkan drone nan dilakukan militer Negeri Zionis itu kepada penduduk Gaza.

Abu Shaar menjelaskan, padatnya kerumunan membikin orang tidak bisa melarikan diri, dengan korban luka tergeletak di tanah tak jauh dari titik pengedaran nan dikelola oleh Gaza Humanitarian Foundation.

"Kami tidak bisa menolong mereka alias apalagi menyelamatkan diri kami sendiri," ujar dia.

Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan, setidaknya 300 penduduk Palestina tewas dalam beberapa pekan terakhir saat mencoba mencapai titik pengedaran support di Gaza. Warga Gaza terus menderita dengan kondisi mirip kelaparan.

Pemblokiran Israel terhadap media di Jalur Gaza dan kesulitan dalam mengakses beberapa area membikin media tidak dapat memverifikasi secara independen jumlah korban dan perincian nan diberikan oleh tim penyelamat serta otoritas di wilayah Palestina.

Pada awal Maret lalu, Israel memberlakukan blokade support di Gaza di tengah kebuntuan negosiasi gencatan senjata, dan baru melonggarkan pembatasan sebagian pada akhir Mei 2025. Setelah Israel melonggarkan blokade, Yayasan Kemanusiaan Gaza nan dikelola swasta mulai mendistribusikan bantuan, namun operasionalnya diwarnai oleh adegan-adegan kacau.

(wiw)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya