Israel Bombardir Gaza Saat Waktu Sahur, 200 Warga Palestina Tewas

Sedang Trending 7 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com --

Sebanyak lebih dari 200 penduduk Palestina dilaporkan tewas sejauh ini imbas serangan udara Israel ke Jalur Gaza nan kembali membabi-buta pada Selasa (18/3) awal hari.

Menurut laporan media, serangan udara Israel dimulai sekitar pukul 02.30 waktu lokal. Serangan Israel meluas ke sejumlah wilayah di penjuru Jalur Gaza.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip Kantor Media Pemerintah Gaza, Al Jazeera melaporkan lebih dari 200 orang termasuk bayi dan anak-anak tewas dalam serangan udara Israel ini.

Meski begitu, korban tetap mungkin bertambah.

Seorang pembimbing nan tinggal di Gaza dan merupakan saksi mata, Ahmed Abu Rizq, menceritakan seram kala serangan Israel mulai berdatangan.

"Kami terbangun dalam ketakutan, mendengar serangan Israel di mana-mana di Gaza," kata Abu Rizq kepada Al Jazeera menceritakan situasi awal serangan Israel dimulai. 

"Kami ketakutan, anak-anak kami ketakutan. Kami menerima banyak telepon dari kerabat untuk memastikan keadaan satu sama lain. Ambulans mulai berlalu-lalang dari satu jalan ke jalan lain," ujar Abu Rizq.

Ia menambahkan bahwa keluarga-keluarga mulai berdatangan ke rumah sakit dengan "sisa-sisa jasad anak mereka" di tangan.

"Enam belas jet tempur Israel terbang rendah di atas kepala kami, ditambah drone nan terus mengintai. Kami benar-benar, betul-betul ketakutan," katanya.

Abu Rizq menekankan bahwa gelombang serangan dan korban ini terjadi di saat "seluruh sistem kesehatan Gaza telah runtuh."

"Jika Anda sekarang berada di salah satu rumah sakit di Gaza, Anda bakal memandang darah di mana-mana," ujarnya.

Ini merupakan serangan Israel terbesar sejak gencatan senjata dengan Hamas bertindak pada 19 Januari lalu.

Serangan ini berjalan di tengah kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas nan tampaknya hancur usai negosiasi tahap dua mandek.

Militer Israel melalui pernyataan menuturkan pihaknya telah melancarkan serangan ke Gaza dengan dalih menyasar sejumlah sasaran milisi Hamas.

"Di bawah pengarahan eselon politik, militer dan Shin Bet tengah melancarkan serangan ke target-target teroris Hamas di seluruh penjuru Jalur Gaza," ucap militer Israel seperti dikutip Al Jazeera.

Reuters melaporkan saksi mata di sejumlah wilayah di Jalur Gaza mendengar rentetan ledakan. Sebagian penduduk juga memandang serangan udara Israel.

Israel dikabarkan telah menunjukkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebelum melancarkan serangan terbaru ke Jalur Gaza Palestina pada Selasa (18/3) awal hari.

"Seperti nan telah ditegaskan Presiden Trump, Hamas, Houthi, Iran-dan semua pihak nan berupaya meneror tidak hanya Israel tetapi juga AS-akan menghadapi konsekuensi, dan kekacauan besar bakal terjadi," kata Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt kepada Fox News.

"Houthi, Hizbullah, Hamas, Iran, serta golongan teroris nan didukung Iran semestinya memahami dengan jelas bahwa Presiden Trump tidak ragu untuk memihak masyarakat nan alim norma serta memperjuangkan kepentingan AS dan sekutu kami, Israel."

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya