ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Perang antara Israel dan Iran meluas hingga ke bumi maya. Sebuah laporan menyebut terdapat kenaikan serangan siber nan dilakukan oleh pelaku mengenai dengan Iran ke Israel.
Hubungan kedua negara diketahui tengah memburuk beberapa waktu terakhir. Israel melakukan serangan ke beragam akomodasi nuklir di sejumlah wilayah Iran pada Jumat awal hari, nan menewarkan sejumlah petinggi militer dan mahir nuklir seperti Ali Shamkhani selaku penghubung komunikasi Iran dan Amerika Serikat (AS).
Iran juga membalas serangan dengan meluncurkan rudal ke dua kota besar, Tel Aviv dan Yerusalem. Serangan itu membikin 12 orang luka kritis, 8 luka sedang, dan 34 luka ringan akibat pecahan peluru serta beberapa gedung mengalami kerusakan.
Peningkatan serangan juga terjadi di bumi internet. Perusahaan keamanan siber, Radware melaporkan serangan siber dilakukan naik hingga 700%.
Aktivitas ini hanya terjadi dalam dua hari setelah perang pecah dibandingkan sebelum periode 12 Juni 2025 lalu.
"Peningkatan 700% dalam kurun waktu 2 hari dimulai dari operasi pembalasan siber oleh tokoh negara Iran dan golongan hacker pro-Iran, termasuk serangan DDoS, upaya nan menargetkan prasarana penting, pencurian info dan kampanye penyebaran malware," kata VP Cyber Threat Intelligence Radware, Ron Meyran, dikutip dari The Juresalem Post.
Target serangan mulai dari situs pemerintah, lembaga keuangan, perusahaan telekomunikasi serta prasarana krusial lainnya. Pelaku disebut adalah tokoh dan golongan peretas nan memihak Iran.
Dalam laporan nan sama, terdapat peningkatan aktivitas tokoh serangan nan berpihak pada Iran. Mereka melakukannya melalui kanal Telegram untuk publik dan pribadi.
Radware juga mengatakan golongan hacker nan disponsori Iran diprediksi bakal meningkatkan aktivitasnya. Tujuannya untuk mengganggu prasarana dan mempengaruhi psikologis lawannya.
"Kelompok siber nan disponsori Iran diperkirakan bakal mengintefsikan operasi nan bermaksud mengganggu prasarana dan pengaruh psikologis," jelas Radware.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Gemparkan Wallstreet-AS, Deepseek Langsung Kena Serangan Siber