Sinyal Misterius Muncul Dari Bawah Es Di Antartika

Sedang Trending 21 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Sinyal misterius dari dalam lapisan es Antartika kembali bikin penasaran intelektual dunia.

Sinyal berupa gelombang radio tersebut tertangkap oleh penelitian balon udara Antarctic Impulsive Transient Antenna (ANITA) pada 2006 dan 2014. Anehnya, sinyal itu bukan datang dari luar angkasa seperti biasanya, melainkan dari bawah es.

"Gelombangnya sangat curam, sekitar 30 derajat di bawah permukaan es," kata astrofisikawan dari Penn State University, Stephanie Wissel, dikutip dari Science Alert, Rabu (18/6/2025). "Dan hingga kini, kami belum punya penjelasan pasti, tapi kemungkinan besar itu bukan neutrino," imbuhnya.

ANITA padahal dirancang untuk menangkap gelombang dari sinar kosmik nan menghantam atmosfer dari luar angkasa. Namun, sinyal ini justru datang dari arah sebaliknya, memicu spekulasi tentang kemungkinan adanya partikel baru nan belum dikenal sains.

Tim peneliti mencoba mencocokkan info dengan observatorium kosmik lain seperti Pierre Auger Observatory di Argentina. Mereka meneliti info dari 2004 hingga 2018, tapi tak menemukan sinyal sejenis. Itu membikin intelektual semakin percaya bahwa penyebab sinyal ini bukanlah neutrino. Namun hingga kini, misteri belum terpecahkan.

ANITA sendiri sudah pensiun sejak penerbangan terakhirnya tahun 2016. Eksperimen penggantinya, berjulukan Payload for Ultrahigh Energy Observations (PUEO), bakal segera mulai beraksi di Antartika.

"Saya rasa mungkin ada pengaruh propagasi gelombang radio tertentu di dekat es alias alam nan belum kami pahami," ujar Wissel.

"Tapi kami sudah mengeksplorasi beragam kemungkinan dan belum menemukan jawabannya," sambungnya.

Jadi sampai sekarang, kata dia, ini tetap jadi misteri nan belum terpecahkan. Tapi para intelektual antusias, lantaran saat PUEO diterbangkan nanti, sensitivitasnya lebih baik.

"Harapannya, kita bisa mendeteksi lebih banyak anomali, alias apalagi neutrino nan bisa jadi jauh lebih menarik." pungkasnya.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Krisis Seks Menggila, Profesor Ramal Hanya Ada 1 Anak di Jepang

Selengkapnya