ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Indonesian Petroleum Association (IPA) kembali bakal menggelar konvensi dan pameran industri hulu minyak dan gas (migas) pada 20-22 Mei 2025 di ICE BSD City, Tangerang, Banten. Gelaran nan dikenal dengan julukan IPA Convention & Exhibition ("IPA Convex") ini diadakan IPA untuk ke-49 kalinya. Panitia IPA Convex tidak saja mengundang professional pelaku industri di sektor hulu migas, tetapi lebih daripada itu panitia juga mengundang seluruh pemangku kepentingan termasuk mahasiswa untuk datang memandang kondisi terbaru dan masa depan dari industri hulu migas.
Dengan mengusung tema "Delivering Growth with Energy Resilience in Lower Carbon Environment," Panitia IPA Convex 2025 mau menegaskan bahwa peran sektor migas Indonesia bukan hanya menjadi sumber penerimaan negara, tetapi juga mempunyai akibat berganda (multiplier effect) pada sektor perekonomian lainnya, sehingga pada akhirnya dapat mendukung sasaran pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen seperti nan ditetapkan pemerintah.
Ketua IPA Convex 2025, Hariadi Budiman, mengungkapkan bahwa panitia juga melibatkan para mahasiswa dalam penyelenggaraan IPA Convex selama tiga hari kelak di ICE BSD City. Tercatat, ada 10 universitas nan terlibat dalam program Youth@IPAConvex tersebut. Adapun beberapa aktivitas dalam rangkaian Youth@IPAConvex, di antaranya IPA Goes to Campus, Student Debate Competition, Student Showcase, Student Volunteers, Student Meets the Global Executive, hingga Student Meets the IPA Board. "Kita banyak mengadakan aktivitas nan melibatkan student, lantaran kita memandang student itu penting. Mereka generasi muda nan bakal menjadi pengganti pemimpin-pemimpin di masa depan," katanya saat ditemui detikaicom di Universitas Pertamina, Jakarta belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, berasas info Reforminer selama periode 2010 hingga 2024, sektor hulu migas berkontribusi rata-rata sekitar Rp 192,32 triliun per tahun terhadap APBN nan terdiri dari PNBP sebesar Rp 129,62 triliun dan PPh migas sebesar Rp 62,70 triliun. Di sisi lain, sektor hulu migas juga diketahui berkontribusi terhadap pertumbuhan investasi nasional dengan nilai rata-rata mencapai Rp 197,20 triliun per tahun. Artinya, menurut Hariadi, tetap banyak kesempatan kerja di sektor migas.
Dia menambahkan, industri migas tetap prospektif menyerap tenaga kerja, baik fresh graduate alias lulusan baru maupun tenaga kerja berpengalaman. Serapan tenaga kerja ini juga berangkaian dengan multiplier pengaruh dari sektor migas itu sendiri. "Masih banyak (peluang kerja), walaupun (kontribusi penerimaan negara) makin kecil, lantaran resource (migas) kita makin kecil. Penyerapan tenaga kerjanya tetap banyak dan tenaga kerjanya adalah tenaga kerja terdidik, nan berilmu sarjana alias paling nggak D3," ungkapnya.
Adapun sebelumnya, IPA Convex 2025 sendiri menggelar Student Debate IPA Convex 2025 di Universitas Pertamina, Jakarta, Selasa (15/4). Dalam aktivitas tersebut, peserta saling mengadu pendapat mengenai rumor energi. Direktur Eksekutif IPA, Marjolijn Wajong, secara terpisah mengatakan bahwa aktivitas ini ditujukan untuk mempertajam pemahaman generasi muda tentang rumor energi, dari tantangan teknis hingga strategi masa depan, sekaligus melatih mereka menjadi pemimpin visioner di industri daya Indonesia.
"Generasi muda adalah kunci masa depan energi. Debat ini bukan sekadar lomba, tetapi wadah untuk mengasah pemikiran kritis dan solutif mereka terhadap dinamika industri," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (16/4/2025).
Marjolijn menambahkan aktivitas ini bakal mempertemukan delapan tim terbaik dari Universitas Pertamina, Politeknik Energi & Mineral Akamigas, Institut Teknologi Bandung, STT Migas Balikpapan, Universitas Diponegoro, Universitas Indonesia, dan Universitas Gadjah Mada.
Ia mengatakan, dari delapan tim tersebut bersaing sengit untuk lolos ke babak final nan bakal digelar pada IPA Convex ke-49 di ICE BSD City, Tangerang, 20-22 Mei 2025.
Baca terus info terbaru mengenai IPA Convex 2025 di dtk.id/ipaconvex2025
(kil/kil)