ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Rumor IPO anak upaya dari emiten nan terafiliasi beberapa taipan Indonesia cukup menarik untuk dicermati lantaran secara track record menghasilkan kenaikan nilai saham nan ciamik.
Misalnya saja seperti saham nan berasosiasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) pada 2023 lalu.
Kala IPO, saham ini sukses naik acapkali lipat hanya dalam jangka waktu nan relatif singkat. Bahkan dalam tiga bulan sempat menembus kapitalisasi pasar saham nomor satu di bursa ialah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Jadi, memperhatikan emiten lain nan bakal IPO dan tetap punya hubungan dengan konglomerasi cukup menarik, termasuk berita IPO anak upaya Chandra Asri Pacific (TPIA).
PT Chandra Daya Investasi, Anak Usaha TPIA
Manajemen PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) buka bunyi perihal rencana penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) anak usahanya ialah PT Chandra Daya Investasi.
Mengutip keterbukaan info Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen membenarkan mengenai rencana tersebut.
Adapun PT Chandra Daya Investasi (PT CDI) merupakan anak perusahaan PT Chandra Asri Pacific Tbk (Perseroan) nan bergerak di bagian investasi khususnya dalam infrastuktur.
"Perseroan memang mulai menjajaki untuk kemungkinan rencana IPO atas PT CDI, namun terhadap perihal ini tetap dalam tahap pembahasan internal," tulis manajemen, Selasa (20/8).
Manajemen menyebut, PT CDI juga menjadi salah satu motor pertumbuhan dari Chandra Asri Group, oleh lantaran upaya infrastuktur ini merupakan upaya dengan prospek nan baik.
"Perseroan tentu saja bakal tetap mengikuti dan mematuhi ketentuan dari peraturan pasar modal nan berlaku," pungkasnya.
Kabar terbaru, untuk IPO CDI ini bakal menggandeng penjamin emisi Henan Putihrai Sekuritas dan BNI Sekuritas.
Baru-baru ini juga terjadi transaksi nan melibatkan CDI.
Berdasarkan keterbukaan info Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (24/4/2025), BRPT beserta entitas anak upaya PT Griya Idola (GI) melakukan pengalihan kepemilikan saham secara menyeluruh di PT Barito Investama Prima (BIP) kepada Grup CAP dan afiliasinya melalui PT Chandra Daya Investasi (CDI).
Adapun BRPT sendiri mempunyai saham di BIP sebanyak 99,95% dari jumlah seluruh saham nan telah dikeluarkan di dalam BIP alias sejumlah 20.390 saham dengan nilai mencapai Rp 20,39 miliar. Di sisi lain, GI mempunyai sepuluh saham senilai Rp 10 juta di BIP dengan porsi kepemilikan 0,05%.
Saham-Saham tersebut dialihkan dan dijual oleh BRPT dan GI kepada CDI dan BPN. Alhasil, komposisi kepemilikan saham BIP setelah dilakukan pegambilalhihan saham pun berubah, di mana CDI sekarang menjadi pemegang saham kebanyakan di BIP sebanyak 20.399 saham senilai Rp 20,39 miliar alias sekitar 99,99%. Sisanya, ialah satu lembar saham senilai Rp 1 juta alias sekitar 1% dimiliki oleh BPN.
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: DKH Hospital Mau IPO, Begini Prospeknya!
Next Article Video: Bunga Turun-Trump Jilid II, IPO Saham 2025 Diproyeksi Meroket