ARTICLE AD BOX
detikai.com, Jakarta - Raksasa produk susu asal China, Yili meraup untung hingga lebih dari 10 miliar RMB alias setara dengan Rp22 triliun per tahunnya. Adapun Yili termasuk lima besar produsen susu terbesar di dunia.
Pada 29 April, Yili juga telah mengumumkan hasil finansial mereka. Bahkan, selama tahun fiskal 2024, Yili sukses meraup pendapatan sangat besar dengan total 115,78 miliar RMB alias sekitar Rp254,7 triliun.
“Keuntungan per tahun sekitar 11 sampai 12 miliar RMB per tahun,” kata General Manager National Dairy Technology Innovation Center of Yili Group He Jian kepada detikai.com di Hohhot, Inner Mongolia, China, Senin (12/5/2025).
Yili berkantor pusat di Hohhot, Inner Mongolia. Yili juga berekspansi secara luas hingga punya akomodasi produksi di 14 negara, seperti PT Yili Indonesia Dairy di Bekasi, Jawa Barat, hingga Oceania Dairy Limited di Selandia Baru.
Tercatat Yili mempunyai produk-produk seperti susu cair, susu bubuk, yogurt, es krim, keju, hingga mentega tawar. Produk susu Yili juga telah tersedia di lebih dari 60 negara dan wilayah.
Merek jagoan Yili seperti Cremo dan Joyday juga bersaing dengan baik di Asia Tenggara. Bahkan, masing-masing menempati ranking tiga besar merek es krim di Indonesia hingga Thailand.
He Jian menyampaikan, Yili mengelola sendiri peternakan sapi perah penghasil susu sebagai bagian dari strategi integrasi vertikal dalam industri susu. Pada 2025 ini, Yili mempunyai 1 juta sapi.
“Rata-rata produktivitas sapi di peternakan kami saat ini mencapai sekitar 14 ekor sapi per tahun, nan setara dengan produksi 40 kilogram susu per hari,” jelas He Jian.
He Jian menyebut, guna memastikan kualitas dari susu nan dihasilkan, sapi-sapi di peternakan Yili juga diberikan suplemen khusus berbahan dasar ekstrak tumbuhan nan disebut bisa mengurangi emisi gas metana dari sapi hingga 20 persen. Yili juga secara aktif melakukan sejumlah inovasi, semisal mengembangkan formula susu bayi nan mendekati komposisi dan faedah air susu ibu (ASI). Produk dirancang dengan meniru nutrisi alami ASI, namun tetap konsentrasi pada peningkatan sistem kekebalan dan kesehatan pencernaan bayi.
Lebih lanjut, Yili juga telah mengembangkan es krim rendah kalori melalui penemuan produk seperti Iceology, nan merupakan es krim tanpa lemak dan tanpa kalori.
“Komponen di dalamnya berkarakter tanpa kalori, yang merupakan perihal nan sangat menarik. Kami telah mengaplikasikannya ke dalam produk seperti keju dan es krim,” ucap He Jian.