Ini Sosok 8 Penguasa Tambang Emas Ri Yang Ketiban Durian Runtuh

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX
Daftar Isi

Jakarta, detikai.com - Kala kondisi ekonomi bergolak di tingkat dunia hingga domestik, instrumen investasi logam mulia emas menjadi pilihan safe haven utama. Itu terbukti dari nilai emas nan terus melesat, apalagi sempat mencetak rekor intraday pada perdagangan kemarin, Senin (14/4/2025).

Pada perdagangan hari ini Selasa (15/4/2025) hingga pukul 06.07 WIB, nilai emas bumi di pasar spot menguat tipis 0,05% di posisi US$3.211,02 per troy ons. Tren kenaikan nilai emas ini bakal terus naik di tengah perang jual beli antara Amerika Serikat (AS) dan China nan semakin tegang.

Tidak hanya para pemegang emas nan cuan, tapi juga para pemilik tambang emas RI. Diketahui, ada 8 emiten tambang emas nan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Siapa sajakah pemiliknya? Berikut pemilik 8 emiten tambang emas RI berasas rangkuman detikai.com!

Pemerintah Indonesia

PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) nan lebih dikenal sebagai ANTAM adalah perusahaan pertambangan milik negara Indonesia nan bergerak di bagian eksplorasi, penambangan, pengolahan, dan pemasaran sumber daya mineral termasuk emas. ANTAM merupakan bagian dari Holding BUMN Industri Pertambangan, ialah MIND ID (Mining Industry Indonesia).

Per April 2025, MIND ID menguasai sekitar 65% saham ANTM. Karena MIND ID merupakan BUMN, secara tidak langsung kebanyakan kepemilikan ANTAM dimiliki oleh pemerintah Indonesia.

Sandiaga Uno, Edwin Soeryadjaya, dan Boy Thohir

PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) adalah perusahaan publik Indonesia nan bergerak di sektor pertambangan emas, tembaga, dan mineral strategis lainnya. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2012 dan menjadi perusahaan terbuka pada tahun 2015.

Per April 2025, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) tercatat mempunyai 19,18% saham MDKA, dan Garibaldi Thohir mengenggam 7,68% saham. Selain itu, ada PT Provident Capital Indonesia (17,38%), Contemporary Amperex Technology Co., Ltd (CATL) (4,93%), dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi (3,98%).

SRTG sendiri merupakan perusahaan investasi nan didirikan oleh Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno, dengan portofolio di beragam sektor strategis di Indonesia. Sementara Garibaldi Thohir namalain Boy Thohir adalah pengusaha terkemuka di Indonesia nan juga mempunyai keterlibatan dalam beragam perusahaan besar di sektor daya dan infrastruktur, dia juga merupakan kakak dari Menteri BUMN Erick Thohir.

Keluarga Arifin Panigoro, Agoes Projosasmito, dan Anthoni Salim

Medco Energi adalah perusahaan nan bergerak dalam bagian eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi dan aktivitas daya lainnya nan didirikan mendiang Arifin Panigoro. Penambangan emas Medco dilakukan oleh PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) berbarengan dengan ekstraksi tembaga di blok Batu Hijau. Keluarga Arifin Panigoro melalui PT Medco Daya Abadi Lestari menguasai 20,92% saham AMMN.

Selain itu, ada Agoes Projosasmito, Presiden Komisaris AMMN dan pemilik utama melalui PT AP Investment, nan menguasai 15,45% saham. Melalui kepemilikan ini, Agoes menjadi penerima faedah utama (ultimate beneficiary) dari AMMN.

Kemudian, PT Sumber Gemilang Persada nan menggenggam saham terbesar di AMMN, sebanyak 32,17%. Meskipun perincian kepemilikannya tidak sepenuhnya terbuka, beberapa laporan mengaitkannya dengan penanammodal besar seperti Anthoni Salim.

Grup Astra

Grup Astra mempunyai lini upaya tambang emas melalui cucu perusahaannya. Yakni melalui PT United Tractors Tbk. (UNTR), nan menjalankan pilar upaya pertambangan emas melalui PT Agincourt Resource (PTAR). PTAR mengoperasikan tambang emas Martabe nan berlokasi di provinsi Sumatra Utara.

UNTR sendiri mempunyai 95% saham PTAR. Sementara PT Astra International Tbk. (ASII) menguasai 59,5% saham UNTR.

Jimmy Budiarto

PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB) merupakan perusahaan nan berinvestasi dan mengelola upaya pertambangan emas berbareng dengan upaya logam mulia lainnya di wilayah Australasia, dengan area pertambangan emas termasuk Indonesia dan Malaysia.

Jimmy Budiarto merupakan pengendali dan pemegang saham kebanyakan nan juga menjabar sebagai komisaris utama perusahaan. Ia tercatat menggenggam 92,5% saham PSAB.

Beberapa letak tambang emas milik perusahaan tersebar di Seruyung (Kalimantan Utara), Bakan (Sulawesi Utara) dan Penjom (Malaysia).

Keluarga Bakrie, Keluarga Salim, dan Sugiman Halim

PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) adalah emiten tambang nan konsentrasi pada eksplorasi dan pengembangan mineral seperti emas, tembaga, seng, dan timbal. Grup Salim menggenggam saham BRMS melalui Emirates Tarian Global Ventures Spc dengan kepemilikan 25,10%.

Sementara itu pengendali BRMS adalah PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) dengan kepemilikan langsung sebesar 5,34%. Di samping itu, ada penanammodal perseorangan BRMS Sugiman Salim nan menggenggam 7,35% saham.

Peter Sondakh

PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI) merupakan emiten tambang emas milik konglomerat Peter Sondakh. Tambang emas nan dikelola perusahaan ialah PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN) di Sulawesi Utara.

Peter mengusasai 85% saham ARCI melalui PT Rajawali Corpora. Perusahaan itu merupakan perusahaan investasi nan mempunyai portofolio upaya nan luas di beragam sektor, termasuk pertambangan, perhotelan, dan media.

Wijaya Lawrence

PT Wilton Makmur Indonesia Tbk. (SQMI) adalah perusahaan pertambangan emas nan mengelola Proyek Emas Ciemas di Jawa Barat.

Per Maret 2025, sebanyak 58,04% saham SQMI dipegang oleh Wilton Resources Holding Pte. Ltd. Singapore. Wilton Resources Holding sendiri merupakan bagian dari Wilton Resources Corporation Limited, sebuah perusahaan terbuka nan terdaftar di Bursa Singapura (SGX).

Di kembali Wilton Resources Holding, ada sosok Wijaya Lawrence, pendiri dan pemegang saham utama perusahaan. Kepemilikan saham pribadinya di Wilton Resources Corporation Limited mencapai 22,2%, menjadikannya pemegang saham terbesar di perusahaan tersebut.

Wijaya menjabat sebagai Executive Chairman dan President di Wilton Resources Corporation Limited. Di SQMI, Wijaya juga menjabat sebagai presiden komisaris.


(Zefanya Aprilia/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Emas Banyak Diburu Investor Hingga Bank Sentral Dunia

Next Article Perusahaan Hashim Siap Caplok 10% Saham Tambang Mas Sangihe

Selengkapnya