Ini Komentar Houthi Yaman Soal Israel-hamas Gencatan Senjata

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Kamis, 16 Jan 2025 18:30 WIB

Milisi Houthi Yaman menyambut baik kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza, Palestina. Milisi Houthi Yaman menyambut baik kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza, Palestina. (Foto: AFP/-)

Jakarta, detikai.com --

Milisi Houthi Yaman menyambut baik kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza, Palestina.

Juru bicara Houthi Mohammed Abdul Salam mengatakan gencatan senjata Gaza tercapai berkah "pengorbanan besar" para pejuang Palestina.

Kesepakatan itu juga terwujud lantaran tekad kuat rakyat Gaza dalam menghadapi Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam keterangan nan dikutip instansi buletin Yaman Saba, Abdul Salam juga mengatakan serangan-serangan Israel di Gaza selama ini telah membikin Houthi tak punya pilihan selain terlibat dalam pertempuran.

Dia pun memastikan pihaknya tak bakal mundur dari bentrok nan terjadi di kawasannya itu.

"Ini tidak meredam tekad, tetapi justru memotivasi dan mendorong kami untuk bertanggung jawab dalam mendukung Gaza, nan merupakan tanggung jawab kepercayaan dan kemanusiaan seluruh bangsa," ujarnya, seperti dikutip Al Jazeera.

"Invasi Israel ke Gaza tidak menyisakan ruang bagi orang-orang terkasih kami nan dipenuhi semangat keimanan, untuk berperan-serta dan mendukung dalam memenuhi tanggung jawab mereka terhadap orang-orang tertindas nan menjadi sasaran genosida di hadapan seluruh dunia," lanjut dia.

Menurut Abdul Salam, meskipun gencatan senjata bakal segera berlaku, pendudukan Israel di Palestina tetap dan terus menakut-nakuti keamanan dan stabilitas regional.

Hamas dan Israel akhirnya sepakat untuk gencatan senjata setelah bertempur sejak Oktober 2023. Gencatan senjata itu bakal dimulai pada 19 Januari mendatang.

Gencatan ini terbagi dalam tiga fase, di mana fase pertama berjalan selama 42 hari.

Fase pertama mencakup pembebasan sandera perempuan, anak-anak, dan lansia, serta penghentian serangan hingga masuknya lebih banyak support kemanusiaan.

Fase kedua, bermaksud mengakhiri perang, termasuk pembebasan sandera laki-laki oleh Hamas sebagai tukar atas dibebaskannya sejumlah tahanan Palestina dari penjara Israel.

Fase ketiga, pemulangan jenazah maupun sisa-sisa tubuh sandera serta penerapan rencana rekonstruksi Gaza.

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya