ARTICLE AD BOX
detikai.com
Kamis, 01 Mei 2025 15:15 WIB

Jakarta, detikai.com --
Perwakilan massa tindakan Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) mengungkap argumen mereka memisahkan diri dari aksi May Day 2025 nan berjalan di area Monas, Jakarta dan memilih untuk melakukan tindakan di depan Gedung DPR RI.
"Ini momentum hari buruh. Bagi kami kaum buruh, ini momentum perlawanan. Belum saatnya pekerja bermesra-mesraan dengan pemerintah," ujar Unang Sunarno, Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) mewakili Aliansi Gebrak di depan Gedung DPR RI, Kamis (1/5).
"Karena nan kita alami saat ini adalah kaum pekerja situasinya sangat buruk. Jam kerja panjang, upahnya murah, mudah di PHK, tak mempunyai agunan kepastian kerja," tambahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, belum saatnya pekerja merayakan Hari Buruh Sedunia dengan melakukan hura-hura.
"Kita tidak bisa melakukan tindakan May Day fiesta, alias May Day dengan hura-hura alias pesta pora," tutur Unang.
Ia menyebut tindakan turun ke jalan juga dilakukan sebagai corak apresiasi ke organisasi pekerja di seluruh dunia, khususnya mereka nan berjuang di awal abad 9 dan memperjuangkan pengurangan jam kerja menjadi 8 jam.
"Kita kudu beri penghargaan mereka dengan langkah aksi-aksi turun ke jalan alias semangat perjuangan," katanya.
Lebih lanjut, Unang mengatakan tindakan nan dilakukan kaum pekerja tak hanya berjalan di Jakarta, tetapi juga di sejumlah wilayah lain seperti Jambi, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, Yogyakarta, Surabaya, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan beberapa provinsi di Sulawesi.
"Artinya bukan hanya kami nan melakukan tindakan turun ke jalan," terangnya.
(lom/wiw)
[Gambas:Video CNN]