Infografis Kontroversi Siswa Nakal Masuk Barak Militer

Sedang Trending 14 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jakarta - Meski menuai kontroversi dan banjir kritik, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi pantang mundur. Siswa bandel tetap masuk barak militer.

Ada 69 siswa nakal nan mengikuti program pembinaan nan bakal berjalan 6 bulan per siswa. Mereka terdiri dari 39 siswa SMP di Kabupaten Purwakarta serta 30 siswa SMP dan SMA di Kota Bandung.

Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada 2 Mei 2025, 39 siswa resmi masuk barak militer untuk menjalani pendidikan kedisiplinan di Markas Resimen Armed 1 Shitya Yudha, Purwakarta.

Menurut Dedi Mulyadi, mereka nan menjalankan program ini dipilih berasas kesepakatan antara sekolah dan orangtua. Prioritas pada siswa nan susah dibina alias terindikasi terlibat dalam pergaulan bebas maupun tindakan kriminal.

"Mereka dibina karakter dan perilakunya," kata Dedi.

Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Atnike Nova Sigiro mengatakan kebijakan perihal siswa bermasalah dididik oleh TNI perlu ditinjau ulang.

"Sebetulnya itu bukan kewenangan TNI untuk melakukan civic education (pendidikan kewarganegaraan). Itu proses di luar norma jika tidak berasas norma pidana bagi anak di bawah umur," kata Atnike.

Pandangan berbeda disampaikan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. Menurut dia, latihan disiplin boleh lantaran bukanlah latihan militer.

Kriteria apa saja sehingga siswa bandel dimasukkan ke barak militer? Seperti apa aktivitas siswa saat berada di barak militer? Bagaimana kontroversi kebijakan ini? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:

Selengkapnya