ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com --
Dua kecamatan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat dilanda hujan deras disertai angin kencang pada Minggu (16/3) sekitar pukul 16.45 WIB.
Dua kecamatan nan terdampak ialah Kecamatan Anjatan dan Kecamatan Kandanghaur. Bencana ini menyebabkan kerusakan bangunan, akses jalan terhambat, dan pemadaman listrik di beberapa wilayah terdampak.
"Akibat musibah ini, sebanyak 119 Kepala Keluarga (KK) terdampak, sementara pendataan lebih lanjut tetap berlangsung," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Senin (17/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk kerugian material, meliputi 80 rumah rusak ringan, 39 rumah rusak berat, satu GOR rusak, dua akomodasi pendidikan rusak, serta satu akomodasi kesehatan nan mengalami kerusakan ringan.
"Selain itu, beberapa akses jalan tertutup akibat pohon tumbang, dan pemadaman listrik sempat terjadi sebelum akhirnya dipulihkan oleh PLN," ucap Muhari.
Hingga Minggu pukul 22.05 WIB, proses pemindahan serta pembersihan pohon tumbang tetap berjalan di Kecamatan Anjatan. Sementara itu, jaringan listrik di wilayah terdampak telah sukses dipulihkan oleh PLN.
Berdasarkan Keputusan Bupati Indramayu No.100.3.3.2/Kep.373/BPBD/2024, wilayah Kabupaten Indramayu saat ini berada dalam status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi sejak 25 November 2024 hingga 31 Mei 2025.
Selain itu, hujan dengan intensitas tinggi di Kota Cimahi juga mengakibatkan banjir nan merendam permukiman penduduk pada hari Sabtu (15/3) pukul 17.00 WIB.
Setidaknya ada tiga kelurahan nan terdampak banjir ialah Kelurahan Melong, Kelurahan Utama, dan Kelurahan Cigugur.
Banjir berakibat pada sekitar 523 KK alias setara dengan 1.555 jiwa nan tetap dalam proses pendataan lebih lanjut.
Selain itu, sekitar 325 unit rumah terdampak dengan tinggi muka air berkisar antara 80 hingga 180 cm.
"Meski demikian, hingga saat ini tidak dilaporkan adanya korban jiwa alias penduduk nan memerlukan pemindahan darurat," tutur Muhari.
Saat ini, wilayah Kota Cimahi tetap berada dalam Status Siaga Darurat Bencana Banjir, Banjir Bandang, Angin Kencang, Tanah Longsor, dan Cuaca Ekstrem sesuai dengan Surat Keputusan No. 360/Kep.3370-BPBD/2024 nan bertindak mulai Jumat 1 November 2024 hingga Senin 31 Maret 2025.
Disampaikan Muhari, kondisi di Kota Cimahi mulai berangsur pulih, namun pihak berkuasa tetap melakukan pemantauan untuk memastikan tidak ada ancaman lebih lanjut bagi warga.
"Hingga Minggu, (16/3) 2025 pukul 22.00 WIB, kondisi di letak telah berangsur pulih dengan air nan sudah surut total. Meskipun demikian, tim BPBD Kota Cimahi tetap melakukan pemantauan untuk mengantisipasi potensi musibah susulan," pungkasnya.
(dis/gil)
[Gambas:Video CNN]