ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Pemerintah berencana melelang sejumlah gelombang dalam waktu dekat. Mulai dari 1,4 Ghz, 700 Mhz, 26 Ghz, dan 2,6 Ghz. Indosat meminta lelang tersebut dilakukan bersamaan.
Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Danny Buldansyah mengatakan lelang gelombang dengan jumlah nan mini tidak bakal bisa menurunkan harga. Pemberian spektrum jadi perihal paling signifikan menurunkan regulatory cost nan kudu dikeluarkan oleh operator.
"Biar enggak tinggi ya makanya gimana langkah pemberian spektrum. Itu krusial lantaran jika dibikin lelang terus kecil-kecil menurut saya enggak bisa menurunkan nilai frekuensi," kata dia ditemui Kamis malam (14/3/2025).
Menurutnya, pemerintah kudu punya roadmap mengenai frekuensi. Termasuk mengusulkan untuk lelang bisa dilakukan bersamaan.
Saat ditanya apakah bakal memberatkan operator, itu tidak bakal terjadi jika harganya murah. Berbeda dengan sekarang saat satu gelombang dimiliki oleh beberapa operator sekaligus.
"Akhirnya 700 Mhz kelak ada tiga operator kecil-kecil dapatkan. Kalau dilelang sekaligus ada nan mau ngambil 700 Mhz, tapi enggak ngambil di 2600," jelasnya.
Lelang berbarengan juga bisa membikin penggunaannya menjadi lebih optimal. Perusahaan telekomunikasi dapat membikin strategi nan lebih lezat ke depannya, ucap Danny.
"Kalau saya bangun 700 lagi kudu bangun lagi 2600 kudu bangun lagi 3500, mahal. Perlu waktu juga," kata Danny.
Pemerintah juga telah membikin patokan biaya awal hanya dibayarkan hingga dua kali. Sebelumnya upfront fee itu kudu dibayarkan dua kali saat awal.
Namun menurut Danny, perihal itu belum mendukung industri. Karena penurunannya belum terlalu signifikan.
"Menurut saya belum signifikan, jika angkanya tetap sama. Belum mendukung," ucap Danny.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Pak Prabowo, Kapan Lembaga Perlindungan Data Pribadi Dibentuk?
Next Article RI Mulai Bangun Pusat AI Kelas Dunia, Lokasinya Bukan di Jakarta