Ihsg Sampai Rupiah Kebakaran, Pemerintah Buka Suara

Jakarta, detikai.com - Pemerintah memastikan bakal terus memperkuat esensial ekonomi Indonesia, untuk semakin memperkuat stabilitas makro Indonesia seperti kurs rupiah hingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Sebagaimana diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sekarang tengah melemah drastis hingga tembus di level atas Rp 16.570/US$. Sementara itu, IHSG merosot hingga kembali ke level 6.300,14.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah sebetulnya tidak memandang pergerakan kurs maupun indeks bursa secara harian, melainkan dalam jangka panjang.

Oleh karena itu, nan dilakukan pemerintah saat kurs melemah dan IHSG ambruk itu adalah memperkuat faktor-faktor esensial ekonomi Indonesia, agar bisa berkekuatan tahan di tengah sentimen negatif global.

"Tentu kita tetap memandang long term dan kita dari bursa tentu kita berambisi situasi esensial ini bisa didorong lagi," kata Airlangga saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (28/2/2025).

"Jadi ya kan gak dilihat harian," tegasnya.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah telah terkapar 0,79% di nomor Rp16.575/US$ hingga pukul 11:11 WIB hari ini, Jumat (28/02/2025). Posisi ini merupakan nan terparah sepanjang sejarah rupiah.

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 08:54 WIB juga memang telah naik 0,04% di nomor 107,29. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan posisi kemarin (27/2/2025) nan berada di nomor 107,24.

Untuk IHSG, pada perdagangan Jumat hari ini (28/2/2025) nan sekaligus mengakhiri bulan Februari per sesi I, IHSG bertengger di posisi 6.300,14, sudah turun 185.3 poin alias setara minus 2,86%.

Kejatuhan IHSG hari ini memperpanjang daftar panjang tren turun dalam sebulan terakhir menjadi 11,38%. Penurunan tajam indeks pasar saham ini rasanya seperti flashback pada Februari 2020 di mana IHSG jatuh 8,20%.

(arj/haa)

Next Article Video: IHSG Ditutup Menguat Hingga Rupiah Terus Anjlok