Ihsg Lompat Nyaris 2% Ditopang Kinerja Saham-saham Ini

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat nyaris 2% pada perdagangan sesi pertama hari ini, Senin (14/4/2025). Indeks lompa 120,24  poin ke level 6.3282,47.

Sebanyak 475 saham naik, 140 turun, dan 184 tidak bergerak. Nilai transaksi pagi ini mencapai Rp 7,07 triliun dengan volume 10,49 miliar saham dalam 728.419 kali transaksi.

Mengutip Refinitiv, seluruh sektor berada di area hijau. Utilitas memimpin dengan kenaikan 7,69% dan diikuti oleh sektor real estate nan naik 5,20%. Sementara sektor finansial mencatatkan kenaikan paling minim, tertekan keahlian saham emiten perbankan nan telah memasuki ex-date dividen.

Saham konglomerat tetap menjadi penggerak utama IHSG hari ini. BREN dan AMMN tercatat menjadi penggerak utama IHSG dengan kontribusi masing-masings ebesar 16 dan 10 indeks poin. Lalu ada TLKM, GOTO dan ASII nan masuk lima besar penggerak IHSG.

Kemudian ada emiten perbankan BBRI, BBCA dan BBNI yang juga menjadi penopang keahlian IHSG hari ini.

Sementara itu emiten konglomerat lainnya nan menjadi penggerak IHSG termasuk PANI milik Aguan, MDKA kongsi Boy Thohir dan Saratoga serta emite nGrup Sinar Mas (DSSA) dan saham BRMS, kongsi grup Salim dan Bakrie.

Pergerakan IHSG pagi ini selaras dengan bursa Asia-Pasifik. Sentimen utamanya adalah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menunda kebijakan tarif baru pada beberapa peralatan elektronik konsumen.

Indeks referensi Jepang, Nikkei 225, memulai hari ini dengan kenaikan 1,82% sementara indeks Topix nan lebih luas naik 1,77%.

Selanjutnya, di Korea Selatan, indeks Kospi naik 1,29% pada pembukaan sementara indeks Kosdaq nan berkapitalisasi mini naik 1,22%. Sedangkan, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,72%.

Mengutip CNBC Internasional, Panduan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS menyebut, Trump mengecualikan smartphone dan komputer serta perangkat dan komponen lain seperti semikonduktor dari tarif resiprokal barunya.

Namun, Trump dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick pada hari Minggu menyatakan bahwa pengecualian tersebut tidak berkarakter permanen, sehingga menimbulkan lebih besar ketidakpastian.

Trump mengatakan dalam sebuah postingan di Truth Social bahwa produk-produk ini tetap tunduk pada Tarif Fentanil 20% nan ada, dan mereka hanya pindah ke 'ember' Tarif nan berbeda.

Sejumlah negara di area ini juga sedang mempersiapkan negosiasi perdagangan dengan AS minggu ini.

Trump terlibat dalam negosiasi dengan beberapa negara termasuk Vietnam, India, Korea Selatan, dan Jepang. AS juga memprioritaskan mitra jual beli nan sudah ada nan strategis untuk melawan China.

Perwakilan perdagangan utama Jepang, Akazawa Ryosei, dijadwalkan bakal mengunjungi AS minggu ini untuk melakukan pembicaraan dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer.

Di sisi lain, saham AS naik setelah saham-saham mengakhiri minggu nan bergolak dengan kenaikan pada hari Jumat lalu, menyusul komentar dari Gedung Putih bahwa Trump optimis bahwa China bakal mencari kesepakatan dengan AS.

Indeks S&P 500 naik 1,81% dan berhujung di 5.363,36. Dow Jones Industrial Average naik 619,05 poin, alias 1,56%, dan ditutup pada 40.212,71 sementara Nasdaq Composite naik 2,06% dan ditutup pada 16.724,46.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Terus Melemah, Sentuh Rp16.900 per Dolar AS

Next Article IHSG Dibuka Merah Menyala, Kembali Merosot ke Level 7.100

Selengkapnya