ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka langsung melesat lebih dari 1% pada perdagangan sesi I Kamis (23/1/2025), di tengah terus membaiknya sentimen pasar dunia hingga hari ini.
IHSG dibuka menguat 0,55% ke posisi 7.296,7. Selang lima menit setelah pembukaan sesi I hari ini, penguatan IHSG makin kencang ialah menjadi 0,69% ke 7.306,93. IHSG sukses kembali menyentuh level psikologis 7.300 di awal sesi I hari ini.
Nilai transaksi IHSG pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 910 miliar dengan volume transaksi mencapai 693 juta lembar saham dan ditransaksikan sebanyak 94.335 kali.
Tekanan terhadap pasar finansial domestik relatif mini pada hari ini. Kondisi ini diharapkan bisa menjadi angin segar untuk meneruskan reli di IHSG. Namun, pelaku pasar kudu tetap mewaspadai perkembangan ekonomi nan bisa menjadi penentu pergerakan IHSG.
Kombinasi aspek dunia dan domestik memberikan angin segar bagi pasar saham. Di Amerika Serikat (AS), rekor baru S&P 500 dan Nasdaq menunjukkan optimisme terhadap teknologi dan kepintaran buatan (artificial intelligence/AI).
Sementara di Indonesia, penguatan IHSG didukung oleh kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) dan angan terhadap musim laporan keuangan.
Meskipun tantangan tetap ada, seperti tekanan dari penguatan dolar AS dan proteksionisme perdagangan, tetapi langkah-langkah strategis nan diambil oleh pemerintah dan emiten memberikan dasar nan kuat untuk pertumbuhan pasar di 2025.
Sebelumnya, pemerintah melalui revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2023, mewajibkan eksportir untuk menempatkan 100% DHE di dalam negeri mulai 1 Maret 2025. Kebijakan ini bermaksud meningkatkan pasokan dolar di dalam negeri, sehingga rupiah lebih tahan terhadap tekanan eksternal.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menjamin bahwa kebijakan ini tidak bakal membebani eksportir.
Pemerintah telah menyiapkan instrumen finansial nan kompetitif, termasuk kembang nan lebih rendah dibandingkan negara lain.
Selain itu, pemerintah tengah merancang beragam insentif untuk mendukung kelancaran ekspor, sehingga daya saing perdagangan Indonesia tetap terjaga.
Di lain sisi, musim rilis keahlian finansial emiten di Indonesia pada 2024 sudah dimulai. Kinerja positif dari laporan finansial perusahaan besar diperkirakan bakal meningkatkan kepercayaan investor.
Tak hanya itu saja, valuasi IHSG nan menarik dan imbal hasil dividen nan tinggi menjadi daya tarik bagi penanammodal asing.
Direktur Capital Market Mandiri Sekuritas, Silva Halim, optimistis bahwa prospek IHSG bakal tetap positif meski volatilitas pasar diperkirakan tinggi pada semester pertama 2025.
Fokus kebijakan pemerintah pada penguatan sektor daya dan prasarana juga diperkirakan memberikan support tambahan bagi pasar domestik
CNBC INDONESIA RESEARCH
(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Bos BEI: Bursa RI Memiliki Daya Saing Tinggi di Tingkat Global
Next Article IHSG Dibuka Loyo Lagi, BREN Masih Jadi Pemberat