ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Honor nan baru comeback ke Indonesia mengumumkan gebrakan baru secara global. Pabrikan China tersebut mengatakan bakal menggelontorkan US$10 miliar (Rp165 triliun) untuk pengembangan teknologi kepintaran buatan (AI) dalam 5 tahun ke depan.
Teknologi AI itu bakal dibenamkan pada perangkat-perangkat Honor selanjutnya. CEO Honor James Li mengatakan inisiasi ini merupakan bagian untuk mempersiapkan perusahaan melantai ke bursa (IPO).
Dalam gelaran Mobile World Congress (MWC) 2025 di Barcelona, Li mengatakan Honor berambisi untuk memperluas bisnisnya. Tak hanya di sektor smartphone, tetapi juga perangkat PC, tablet, dan wearable berbasis AI.
Pada Desember lalu, Honor mengatakan perusahaan sudah menyelesaikan restrukturisasi pemegang saham dan kian dekat dengan IPO. Namun, hingga sekarang belum diungkap timeline pastinya.
Pengumuman Honor datang di kala industri AI China sedang naik daun berkah kemunculan DeepSeek. Bahkan, DeepSeek sempat mengguncang Silicon Valley dan membikin saham raksasa teknologi AS rontok berjamaah.
DeepSeek digadang-gadang bakal memudahkan pengembangan AI nan berbobot dan efisien di China, sehingga menjadi penanda positif bagi industri teknologi China secara keseluruhan.
iPhone Makin Ditinggal
Di kala pasar smartphone China kian agresif, iPhone milik Apple justru menunjukkan tanda-tanda penurunan. Ada beberapa aspek nan menjadi pemicu, mulai dari keterlambatan iPhone mengangkat AI, persaingan dengan pemain lokal di China, hingga rumor geopolitik.
Apple baru memperkenalkan AI di seri iPhone 16 keluaran 2024 silam, ketika pabrikan Android lain sudah berlomba-lomba mempromosikan AI pada perangkat mereka. Bahkan, keahlian AI nan dinamai Apple Intelligence tidak bisa langsung dimanfaatkan oleh pengguna ketika pertama kali membeli perangkat.
Di China, Apple bekerja sama dengan Alibaba untuk memboyong fitur Apple Intelligence dan baru berfaedah beberapa waktu mendatang.
Hal ini membikin penjualan iPhone di China kian merosot dan memengaruhi kinerjanya untuk pasar global. Pasalnya, China merupakan pasar smartphone terbesar di dunia.
Analis rantai pasokan Ming Chi-Kuo pada Januari lampau mengatakan Apple tetap bakal kehilangan pangsa pasar di China lantaran penurunan pengiriman iPhone. Ia tak segan-segan memprediksi pengapalan iPhone bakal ambruk 6% di semester pertama 2025 dibandingkan tahun lalu.
Kuo mencatat pada Desember 2024, pengiriman smartphone di China mengalami stagnansi dibandingkan setahun sebelumnya. Namun, pengapalan iPhone secara spesifik ambruk 10-12%.
Apple mengestimasikan total pengapalan iPhone sebanyak 220 juta unit sepanjang 2024. Sementara di 2025 sekitar 220-225 juta. Angka itu, kata Kuo, di bawah konsensus pasar nan mematok 240 juta unit alias lebih.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:
Video: DPR RI Bicara Bisnis Asuransi di Tengah Isu Soal Over Utilisasi
Next Article iPhone 16 Tak Laku, Dibantai HP China Habis-habisan