ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Rusia berencana membikin aplikasi pengiriman pesan untuk menggantikan WA dan Telegram. Aplikasi itu bakal diintegrasikan dengan jasa milik pemerintah setempat.
Parlemen Rusia juga telah memberikan bunyi untuk pengembangan aplikasi tersebut. Wakil kepala komisi kebijakan info parlemen, Anton Gorelkin mengatakan aplikasi tersebut bakal mempunyai kegunaan pengiriman pesan dan bisa melakukan panggilan telepon.
Dia juga menjanjikan aplikasi buatan Rusia punya fungsionalitas nan berbeda dan tidak dimiliki WA maupun Telegram.
"Keunggulan utama platform adalah integrasi mendalam dengan jasa pemerintah," kata Gorelkin dikutip dari Reuters, Rabu (11/6/2025).
Kini rancangan undang-undang untuk membikin aplikasi tetap kudu melewati majelis tinggi parlemen. Selain itu kudu mendapatkan tanda tangan presiden Vladimir Putin untuk lolos menjadi undang-undang.
Dalam pertemuan dengan Putin pekan lalu, Menteri Pengembangan Digital Maksut Shadayev telah mengusulkan integrasi jasa pemerintah dengan aplikasi pengiriman pesan buatan dalam negeri. Dia juga menyoroti kekurangan Rusia mengenai perihal ini dibandingkan negara lain.
Perusahaan media sosial VK juga dipuji Shadayev lantaran sukses mengembangkan jasa berbagi video dan bersaing dengan Youtube nan dimiliki raksasa teknologi Alphabet.
Rusia memang telah lama berupaya untuk membangun kedaulatan digital di dalam negeri. Caranya dengan mempromosikan penggunaan jasa milik negara tersebut dan meninggalkan platform asing.
Dorongan untuk melakukannya kian mendesak setelah perang Rusia dan Ukraina pecah pada Februari 2022 lalu. Sejak saat itu sejumlah platform asal negara Barat menarik diri dari pasar Moskow.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Serangan Siber Makin Ngeri, Mastercard Perkuat Sistem Keamanan
Next Article Aplikasi Ini Mulai Saingi WhatsApp, Pengguna Mulai Tembus 1 M