ARTICLE AD BOX
-
-
Berita
-
Politik
Sabtu, 18 Januari 2025 - 00:41 WIB
Jakarta, VIVA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto tak membantah info bahwa Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dikabarkan segera menggelar pertemuan langsung dengan Presiden RI Prabowo Subianto.
Hasto mengatakan, mengenai rencana pertemuan Megawati dengan Prabowo, bakal dibahas langsung oleh kedua tokoh tersebut. Sebab, Hasto meyakini antara Megawati dan Prabowo mempunyai komunikasi nan baik dan kedekatan secara ideologis nan kuat.
“Di dalam momentum nan tepat bakal melakukan suatu pertemuan antar kedua pemimpin, lantaran jejak sejarah kedua pemimpin tersebut sangatlah kuat dan akar-akar ideologis, titik temu, di dalam mengabdi kepada bangsa dan negara, itu semua bakal menjadi hal-hal strategis nan bakal dibahas oleh kedua pemimpin,” kata Hasto kepada wartawan di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat, 17 Januari 2025.
Megawati Soekarnoputri di HUT PDI Perjuangan ke-52
Photo :
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
“Tetapi kelak Ibu Megawati Soekarnoputri dan Bapak Presiden Prabowo nan bakal langsung berkomunikasi berangkaian dengan perihal tersebut,” katanya.
Ia juga membeberkan pengarahan dari Megawati agar hal-hal berangkaian dengan pertemuan nan krusial dan strategis langsung ditentukan oleh Megawati dalam koordinasi komunikasi dengan Presiden Prabowo.
Di sisi lain, Hasto menyebut PDIP sebagai penyeimbang di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Dia pun mengulas pidato politik Megawati saat peringatan HUT ke-52 PDIP pada 10 Januari 2025 lalu, dimana Megawati mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas pelurusan sejarah nan dilakukan oleh Presiden Prabowo terhadap Proklamator dan Bapak Bangsa, Bung Karno.
Megawati menyebut kejadian itu sebagai momentum rekonsiliasi nasional sebagai suatu bangsa, untuk saling bekerjasama di dalam posisi politik masing-masing.
“Termasuk posisi politik dari PDI Perjuangan sebagai penyeimbang melakukan check and balances untuk membangun kerakyatan nan sehat nan bersendikan kedaulatan rakyat itu sendiri," ujar Hasto.
Hasto menegaskan bahwa dalam sistem politik dan pemerintahan Indonesia, tidak dikenal istilahnya oposisi. Dalam praktiknya, PDIP memberikan masukan-masukan nan konstruktif untuk hal-hal mengenai dengan pemberdayaan petani, meningkatkan kesejahteraan, mengatasi gizi buruk.
“Termasuk membangun kepemimpinan anak-anak muda, ini kudu kita lakukan sebagai anak bangsa,” kata Hasto.
“Hanya saja, PDI Perjuangan mencatat bahwa, di dalam awal pemerintahan dari Presiden Prabowo kita memandang ada beragam perihal sebagai akibat beban masa lalu, nan berangkaian dengan gimana untuk mengatasi kemiskinan, gimana keterbatasan fiskal untuk mendorong pertumbuhan, gimana persoalan geopolitik global, persoalan dunia warming nan juga ikut mempengaruhi situasional perekonomian kita," imbuhnya.
Halaman Selanjutnya
Dia pun mengulas pidato politik Megawati saat peringatan HUT ke-52 PDIP pada 10 Januari 2025 lalu, dimana Megawati mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas pelurusan sejarah nan dilakukan oleh Presiden Prabowo terhadap Proklamator dan Bapak Bangsa, Bung Karno.