Hasil Autopsi: Tubuh Juliana Masih Utuh Usai Jatuh Di Gunung Rinjani

Sedang Trending 8 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com --

Dokter Spesialis Forensik RS Bali Mandara Ida Bagus Putu Alit mengatakan tubuh pendaki asal Brasil, Juliana Marins, tetap utuh usai jatuh di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Hal itu dia sampaikan berasas hasil autopsi.

"Jadi tetap utuh. Tidak ada bagian tubuh nan terfragmentasi," katanya dalam konvensi pers, Jumat (27/6).

Alit mengatakan Juliana meninggal akibat mengalami luka berat saat jatuh. Berdasarkan hasil autopsi, diperkirakan waktu kematian Juliana adalah sekitar 20 menit setelah luka itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi jika kita perkirakan paling lama 20 menit. Tidak ada bukti nan kita dapatkan bahwa korban ini meninggal dalam waktu nan lama dari lukanya," imbuhnya.

Ia mengatakan Juliana mengalami luka di sekujur tubuh, di mana paling parah di dada.

"Jadi jika kita lihat nan paling terparah, itu adalah nan berasosiasi dengan pernapasan. Yaitu ada luka-luka terutama di dada-dada, terutama di dada-dada bagian belakang tubuhnya. Itu nan merusak organ-organ di dalamnya," katanya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan tidak bakal ada autopsi tambahan. Jenazah Juliana telah diserahkan oleh interogator kepada keluarga.

"Jadi dari interogator sudah menyerahkan ke family lewat kuasanya ya," katanya.

Bantah kekurangan makanan

Dokter juga memastikan Juliana tidak meninggal lantaran kekurangan makanan alias minuman usai jatuh di Gunung Rinjani.

"Jadi nan menyebabkan langsung itu adalah kekerasannya, jadi benturannya. Jadi kita juga memandang adanya pendarahan nan memang jumlahnya sudah begitu besar dalam organ tubuhnya," katanya.

Siap dipulangkan ke Brasil

Jenazah Juliana saat sudah diserahkan ke pihak family dan bakal dikirim ke Brasil lantaran tidak ada autopsi tambahan. Namun, master tidak bisa memastikan soal rumor pihak family melakukan permintaan kremasi.

"Jadi sepengetahuan saya, lantaran di luar (wewenang) saya, ini bakal mungkin dikirim ke negaranya. Nah saya tidak tahu juga (kapan jenasah diberangkatkan). Jadi menunggu agenda juga," ujarnya.

Sementara, untuk jenazah korban tetap di ruang preservasi untuk mempertahankan jenazah dalam keadaan awet dan dibawa ke negaranya.

"Masih kita preservasi, jadi untuk mempertahankan bahwa jenazah itu tetap dalam keadaan awet ke negaranya. Kalau agenda pemulangan kita belum tau. Belum ada info terakhir tetap mencari penerbangan, agenda penerbangan," ujarnya.

Juliana (27) dilaporkan jatuh saat mendaki Gunung Rinjani pada Sabtu (21/6) sekitar pukul 06.30 WITA. Setelah proses pencarian, tim SAR campuran menemukan korban pada pukul 07.05 WITA, Senin (23/6). Korban ditemukan kurang lebih 500 meter bergeser dari titik awal jatuhnya dengan medan letak berupa pasir dan batu.

(dra/feb)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya