ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi Hashim Sujono Djojohadikusumo mengungkapkan buahpikiran besar untuk pemerintah mengelola obligasi perumahan alias housing bond. Ide besar baru ini baru sebatas usulan dan bakal dikaji lebih lanjut oleh pemerintah.
Hashim mengatakan obligasi perumahan ini bisa dimanfaatkan untuk mendukung program rumah pemerintah. Menurutnya, orang Indonesia nan punya duit di luar negeri bisa membeli obligasi ini dari BTN dan BRI. Tidak hanya individu, dia memandang adanya potensi lembaga untuk masuk ke dalam housing bond, di antaranya dari BPJS Ketenagakerjaan, LPS dan Bakti, BLU di bawah Komdigi.
"BPJS (Ketenagakerjaan), LPS, Bakti Indonesia sesungguhnya punya ratusan triliun likuiditas, tapi tidak digunakan. So ini mau dipakai biaya itu untuk investasi nan beragunan. Housing, real estate, jadi itu," kata Hashim, Jumat (31/1/2025).
Dalam kesempatan ini, Hashim menilai ide ini lebih baik dibandingkan pemaafan pajak alias tax amnesty nan sekarang menjadi sorotan setelah rumor bakal bergulirkan tax amnesty jilid III. Obligasi perumahan, menurut Hashim, bakal lebih efektif dari tax amnesty.
"Ada ide, daripada tax amnesty, nan dampaknya tetap diragukan. Ada buahpikiran untuk keluarkan obligasi perumahan. Orang Indonesia nan punya duit di luar negeri, beli obligasi dari BTN alias BRI untuk unik perumahan," kata Hashim.
Dengan menyimpan dananya selama 5-10 tahun, maka obligasi perumahan ini bisa dijadikan sebagai pengurang pajak penghasilan (PPh).
"Setelah 5-10 tahun, obligasi di redeem itu bisa masuk ke SPT masing-masing (individu). Kalau di SPT itu sumber biaya dari obligasi perumahan itu bisa diadakan pemutihan," kata Hashim.
(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:
Video: IHSG Sukses Menguat Saat Rupiah Melemah di Atas Rp16.000/USD
Next Article Jejak Hashim Djojohadikusumo, Pengusaha Besar Adik Prabowo