Harga Minyak Stabil Dekat Us$71, Pasar Waspada Ketegangan As-houthi

Sedang Trending 7 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Harga minyak bumi bergerak stabil setelah reli dalam dua sesi terakhir. Ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan optimisme terhadap ekonomi China menjadi aspek utama nan menopang harga.

Pada perdagangan Selasa (18/3/2025), nilai minyak mentah Brent ditutup naik 18 sen alias 0,25% ke US$71,25 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) naik 18 sen alias 0,26% ke US$67,76 per barel.

Ketegangan di Timur Tengah semakin meningkat setelah Amerika Serikat (AS) kembali melancarkan serangan udara ke posisi golongan Houthi di Yaman. Presiden AS Donald Trump menyatakan bakal meminta pertanggungjawaban Iran atas tindakan Houthi nan didukungnya. Pernyataan ini memicu kekhawatiran pasar bakal gangguan pasokan minyak dari area tersebut.

Selain itu, info ekonomi dari China memberikan sentimen positif bagi nilai minyak. Laporan periode Januari-Februari menunjukkan penjualan ritel tumbuh 4,0% dibanding tahun sebelumnya, didorong oleh lonjakan shopping saat seremoni Tahun Baru Imlek. Stimulus tambahan dari Beijing juga diantisipasi untuk meningkatkan konsumsi daya di negara importir minyak terbesar bumi ini.

Di sisi lain, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC+) berencana meningkatkan produksi minyak mulai April mendatang. Namun, rencana ini diperkirakan tidak bakal mengimbangi potensi lonjakan nilai akibat ketegangan geopolitik dan kebijakan hukuman AS terhadap Iran.

Dengan kondisi ini, pasar minyak tetap dibayangi volatilitas tinggi. Investor bakal terus mencermati perkembangan geopolitik serta langkah-langkah China dalam mendorong ekonominya guna menentukan arah nilai selanjutnya.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(emb/emb)

Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Anjlok Lebih Dari 4%, Saham Konglomerat Jadi Pemberat

Next Article Harga Minyak Melemah, Pasar Tunggu Perkembangan Perang Rusia-Ukraina

Selengkapnya