ARTICLE AD BOX
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak bumi kembali merosot pada perdagangan Rabu (19/3/2025). Minyak mentah Brent ditutup di level US$70,38 per barel, turun dari posisi sebelumnya di US$70,56 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) juga melemah ke US$66,72 per barel, dibandingkan penutupan hari sebelumnya di US$66,90 per barel.
Tekanan terhadap nilai minyak terjadi setelah laporan industri menunjukkan lonjakan stok minyak mentah Amerika Serikat (AS). Data dari American Petroleum Institute (API) melaporkan bahwa persediaan minyak mentah AS meningkat 4,6 juta barel dalam sepekan terakhir. Meski terjadi penurunan stok di pusat penyimpanan utama Cushing, Oklahoma, kenaikan total stok minyak nasional memicu kekhawatiran bakal melimpahnya pasokan, sehingga menekan nilai lebih lanjut.
Selain itu, ketegangan geopolitik turut membebani pergerakan harga. Presiden AS Donald Trump kembali menekan Iran untuk mengendalikan golongan Houthi di Yaman, menuding Teheran bertanggung jawab atas meningkatnya serangan dari golongan tersebut. Sementara itu, hubungan antara Washington dan Moskow juga menjadi perhatian setelah Trump mengakhiri panggilan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin nan membahas perang di Ukraina.
Dengan kombinasi sentimen negatif dari meningkatnya stok minyak AS dan ketegangan geopolitik, nilai minyak tetap berpotensi bergerak volatil. Pelaku pasar sekarang menantikan info resmi stok minyak dari Energy Information Administration (EIA) serta kebijakan dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC+) guna mencari indikasi lebih lanjut mengenai arah nilai minyak ke depan.
CNBC Indonesia
(emb/emb)
Saksikan video di bawah ini:
Video: IHSG Kembali Dibuka Melemah & Rupiah Amblas ke Rp16.500 per USD
Next Article Trump Bawa Kabar Mengejutkan dari Ukraina-Rusia, Harga Minyak Merosot