Gus Fawait Mendapat Apresiasi Dua Wamen Ri: Komitmen Bangun Jember Lewat Kesehatan, Komunitas, Dan Umkm

Sedang Trending 6 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com, Jember - Dalam dua momentum berbeda, Kabupaten Jember mendapatkan perhatian unik dari pemerintah pusat melalui kehadiran Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan, serta Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza. Keduanya mengapresiasi keahlian dan inisiatif Bupati Jember Muhammad Fawait, S.E., M.Sc., nan baru beberapa bulan menjabat namun telah menunjukkan komitmen nyata dalam membangun wilayah melalui sektor kesehatan, sosial, dan ekonomi.

Kunjungan pertama dilakukan pada Sabtu (26/07/2025) ke Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. Soebandi Jember, di mana Wamen PPPA Veronica Tan meninjau langsung jasa IGD, alur poliklinik, serta ruang unik penanganan kanker anak. Kunjungan tersebut turut didampingi oleh Bupati Jember dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jember, Ghyta Eka Puspita, S.E., M.Sc.. Veronica juga menyapa pasien dan memberikan support simbolis sebagai corak empati.

Dalam kesempatan itu, Gus Fawait melaporkan kebutuhan perangkat kesehatan seperti ventilator dan Continuous Positive Airway Pressure (CPAP/Sipep). Veronica merespons positif dan berjanji bakal menyampaikan kebutuhan tersebut ke pemerintah pusat.

“Kami memandang langsung kondisi pelayanan darurat dan ruang kanker di RSD Soebandi. Sangat menarik dan menyentuh, terutama saat memandang anak-anak nan terkena kanker mata, tulang, apalagi leukemia. Ini membuktikan bahwa penyakit kanker sekarang mulai menyerang sejak usia bayi. Tentu ini menjadi perhatian serius kita semua,” ujar Veronica Tan.

Isu lain nan disampaikan meliputi tingginya nomor kekerasan terhadap wanita dan anak, serta tingginya AKI, AKB, dan stunting. Veronica mengapresiasi upaya pemkab Jember dalam mengatasi masalah ini melalui sinergi dengan tenaga medis, serta mendorong aktivitas positif bagi remaja wanita untuk mencegah pernikahan dini.

“Tingginya AKI dan AKB salah satunya dipicu oleh pernikahan dini. Kita perlu bekerja sama untuk menekan ini. Salah satu caranya adalah dengan memberi kesibukan positif bagi remaja perempuan, seperti aktivitas olahraga dan ekstrakurikuler. Sepak bola wanita sekarang menjadi tren, dan bisa menjadi opsi untuk mengurangi kecenderungan nikah muda,” tegasnya.

“Baru beberapa bulan menjabat, Gus Fawait sudah bikin banyak gebrakan, salah satunya mengenai kesehatan gratis,” ungkapnya.

Gus Fawait pun menyampaikan rasa terima kasihnya atas kunjungan dan perhatian pemerintah pusat.

“Kami berterima kasih atas kunjungan ini. Kehadiran Ibu Wamen membawa semangat baru untuk terus memperkuat jasa kesehatan dan perlindungan wanita serta anak di Jember. Pemkab Jember bakal terus mendorong terobosan konkret untuk menurunkan AKI, AKB, dan nomor stunting,” ujar Gus Fawait.

Keesokan harinya, perhatian pusat kembali mengalir ke Jember melalui Festival Egrang XIII nan diadakan oleh Komunitas Tanoker di Ledokombo pada 25–26 Juli 2025. Mengusung tema “Memuliakan Bambu untuk Perdamaian”, pagelaran ini menampilkan beragam aktivitas mulai dari parade budaya, permainan tradisional, hingga pagelaran kuliner dan lomba TikTok.

Kehadiran Veronica Tan dan Helvi Moraza pada aktivitas tersebut menandai apresiasi pemerintah pusat terhadap inisiatif wilayah dan komunitas. Gus Fawait secara langsung menyambut keduanya dan menyampaikan permohonan agar lebih banyak aktivitas kementerian digelar di Jember.

“Saya minta Ibu dan Bapak Wamen tidak meninggalkan Jember. Mohon berkenan membawa sebanyak mungkin aktivitas kementerian ke Jember. Ini bakal membantu kami menangani beragam persoalan, terutama kemiskinan ekstrem nan tertinggi se-Jawa Timur,” tegas Bupati Fawait.

“Angka stunting, kematian ibu dan bayi, hingga kejahatan seperti pelecehan seksual anak, semua berakar dari kemiskinan. Bahkan investasi di Jember sempat minus 51% lantaran prasarana kami minim: pelabuhan tak ada, airport tak beroperasi, tol tak lewat. Kami butuh support pusat seperti nan diterima Banyuwangi,” tambahnya.

Veronica Tan kembali menyampaikan dukungannya terhadap organisasi seperti Tanoker dan pentingnya membangun ketahanan family secara menyeluruh.

“Saya senang lantaran ini pagelaran permainan tradisional nan sesuai dengan visi kami. Kami mau anak-anak bergerak, bersosialisasi, tidak hanya terpaku pada gadget. Komunitas seperti Tanoker bakal kami dukung, termasuk melalui BIMTEK paralegal untuk rumor kekerasan, stunting, dan parenting,” ujar Veronica.

“Kita perlu kerjasama dengan universitas, misalnya Universitas Jember, untuk mendukung edukasi parenting dan pemberdayaan ibu-ibu agar produk dari bambu bisa jadi solusi afirmatif ekonomi,” tambahnya.

“Jember bakal kami perkuat lewat beragam program kementerian. Kita bakal memandang secara menyeluruh solusi dari bawah ke atas dan sebaliknya. Komunitas nan kuat bakal kami perkuat untuk meningkatkan resiliensi anak dan keluarga,” tegasnya.

Senada, Wamen UMKM Helvi Moraza menyoroti potensi ekonomi imajinatif dan keberlanjutan UMKM di Jember.

“Festival ini bukan hanya acara, tapi wadah pertumbuhan UMKM. Kita tidak mau UMKM hanya ramai saat festival, tapi kudu sustainable dan naik kelas,” jelas Helvi.

“Kami bakal corak entrepreneurship hub nan melibatkan pemerintah daerah, universitas, pembiayaan, perizinan, sertifikasi, dan akses pasar. Kita mulai sekarang. Kita tidak bisa menunggu lebih lama,” ujarnya.

“Kami memandang Bupati Fawait sangat aktif memperjuangkan masyarakat Jember ke kementerian. Ini menunjukkan niat dan komitmen nyata. Maka kami siap berkolaborasi,” tutupnya.

Untuk info selengkapnya, saksikan video di bawah ini:

(*)

Selengkapnya