Gunung Berapi Muntahkan Emas, Nilainya Tembus Rp 91 Juta Sehari

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, detikai.com - Di bumi ini rupanya ada gunung berapi nan memuntahkan emas setiap hari. Menurut penelitian jumlahnya cukup besar, ialah 80 gram nan berbobot sekitar US$ 6.000 alias Rp 91 jutaan dalam satu hari.

Gunung berapi itu adalah Erebus di Antartika. Setiap harinya, debu emas keluar dari gunung tersebut.

Debu emas di gunung tersebut ditemukan menyebar jauh dan luas. Peneliti Antartika mendeteksi semburan debu emas di udara ditemukan hingga 1.000 kilometer dari gunung berapi tersebut, demikian dikutip IFL Science, Kamis (5/5/2025).

Erebus sendiri merupakan salah satu gunung berapi paling galak di benua ini. Sekaligus gunung berapi aktif tertinggi di Antartika dengan ketinggian puncak 3.794 meter dan gunung berapi aktif paling selatan di Bumi.

Dinamai berasas personifikasi kegelapan dalam mitologi Yunani, konon Gunung Erebus sedang meletus saat Kapten Sir James Clark Ross pertama kali melihatnya pada tahun 1841.

Para peneliti mengawasi gunung ini dengan melalui saksama gambaran satelit raksasa geologi. Dari pengamatan tersebut terlihat sedikit warna merah di kawah puncaknya. Ini adalah waduk lava nan sangat panas nan telah menggelembung setidaknya sejak tahun 1972.

Gunung berapi ini secara teratur mengeluarkan semburan gas dan uap. Dalam aktivitas gunung berapi sebelumnya, gunung ini diketahui mengeluarkan bongkahan batu nan sebagian mencair nan dikenal sebagai "bom vulkanik".

Namun anehnya, para intelektual menemukan bahwa semburan gasnya mengandung kristal-kristal mini emas metalik nan ukurannya tidak lebih dari 20 mikrometer.

Gunung berapi ini mungkin paling terkenal lantaran musibah Gunung Erebus. Pada tanggal 28 November 1979, Pesawat Air New Zealand 901 menabrak sisi gunung dan menewaskan seluruh 257 orang di dalamnya.

Penerbangan tersebut merupakan bagian dari program Air New Zealand nan memungkinkan penumpang melakukan perjalanan dengan penerbangan wisata selama 11 jam dari Auckland ke Antartika dan kemudian kembali ke Selandia Baru.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Pemerintah Susun Peta Jalan AI, Potensi Lokal Bakal Terangkat

Next Article Penyebab Matahari Berubah Warna Jadi Hijau Akhirnya Ditemukan

Selengkapnya