ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com --
Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menyatakan kejadian tenggelamnya KM Tiga Putra, kapal wisata destinasi Pulau Tikus, Kota Bengkulu, nan menyebabkan delapan penumpang meninggal dunia sudah masuk proses hukum.
"Tadi Kapolres sudah menyampaikan, beliau sudah melakukan langkah-langkah norma nan kudu dilakukan sebagai penegak hukum," kata Gubernur Bengkulu Helmi Hasan di Bengkulu, Senin (12/5), dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Helmi mengingatkan seluruh komponen masyarakat bahwa bakal ada akibat norma ketika ada kejadian nan membahayakan keselamatan seperti tenggelamnya kapal wisata ke destinasi Pulau Tikus itu.
"Kemudian ketika ada kesalahan nan dilakukan oleh siapapun di Republik ini, tentu ada tindakan-tindakan norma nan bakal dilakukan, dan tentu saja perihal seperti ini tidak boleh terulang kembali," ucapnya.
Polresta Bengkulu melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terhadap kapal nan membawa 104 penumpang, wisatawan, nakhoda termasuk anak buah kapal (ABK) nan karam di perairan Pantai Malabero, Kota Bengkulu pada Minggu (11/5) sore.
Olah TKP tersebut dilakukan oleh tim Inafis Polresta Bengkulu pada Senin (12/5) sekaligus memasang garis polisi di kapal wisata Tiga Putra tersebut.
Pada olah TKP nan dilakukan, personel melakukan pengukuran terhadap kapal guna memastikan berapa panjang dan lebar kapal nan ditumpangi oleh 104 orang tersebut.
Sebelum dilakukan olah TKP, Personel Polresta Bengkulu membawa pemilik jasa perjalanan sekaligus nakhoda serta lima anak buah kapal (ABK) kapal nahas itu untuk pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut.
Sebelumnya korban meninggal bumi akibat tenggelamnya kapal wisata Tiga Putra di perairan laut pantai Malabero, Kota Bengkulu, Minggu (11/4) bertambah menjadi delapan orang.
Satu korban tambahan nan dinyatakan meninggal bumi ialah Silvia Alvionita (27) penduduk Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, setelah mendapatkan perawatan di ruang ICU Rumah Sakit Bhayangkara Kota Bengkulu.
"Ya benar, korban meninggal sekitar jam 20.30 malam tadi," kata Wakil Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Kota Bengkulu Dokter Debby saat dikonfirmasi di Bengkulu, Senin.
Ia menyebut bahwa korban sejak dievakuasi hingga dibawa ke rumah sakit dalam kondisi tidak sadarkan diri.
Tujuh orang korban lain nan dinyatakan meninggal bumi ialah Riska Nurjanah (28) asal Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, Ratna Kurniati (28) penduduk Kota Bengkulu, Tesya (20) penduduk Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu.
Kemudian, Nesya (27) penduduk Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Arva Richi Dekry (29) penduduk Padang Utara, Provinsi Sumatera Barat, serta Yuni Saputri penduduk Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu dan Suwantra nan merupakan penduduk Kabupaten Muaro Bungo, Provinsi Jambi.
(fra/antara/fra)
[Gambas:Video CNN]