Grup Salim Ekspansi Bisnis, Bikin Perusahaan Baru

Jakarta, detikai.com - Emiten otomotif PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) berbareng anak usahanya, PT IMG Sejahtera Langgeng (IMGSL) melakukan ekspansi upaya melalui pendirian anak upaya baru PT Indo Zeeda Energi (IZE).

Nantinya, IZE bergerak di beragam sektor industri, termasuk pengolahan, daya listrik, gas, konstruksi, serta perdagangan dan reparasi kendaraan bermotor. Selain itu, perusahaan ini juga menjalankan upaya di bagian real estat, baik kepemilikan maupun penyewaan properti.

Dalam operasionalnya, IZE bakal memproduksi beragam peralatan listrik serta suku cadang dan aksesori kendaraan bermotor. Perusahaan ini juga bakal berbisnis dalam penjualan tenaga listrik, instalasi pemanfaatan listrik, serta perdagangan grosir dan satuan suku cadang kendaraan.

"Pendirian ini berasas Akta Pendirian No. 41 tanggal 20 Januari 2025 nan dibuat di hadapan Muhammad Kholid Artha, S.H., Notaris di Jakarta, nan telah memperoleh pengesahan pendirian badan norma dari Menteri Hukum Republik Indonesia (Menkum RI) sebagaimana rupanya dalam Keputusan Menkum RI No. AHU-0003750.AH.01.01.TAHUN 2025 tanggal 30 Januari 2025," sebagaimana dikutip dalam keterbukaan info BEI, Rabu, (5/2/2025).

Lebih lanjut, struktur permodalan IZE mencakup modal dasar sebesar Rp20 miliar, dengan modal ditempatkan dan disetor penuh senilai Rp5 miliar. Sebagian besar saham, ialah 99%, dimiliki oleh Indomobil, sedangkan sisanya sebesar 1% dikuasai oleh IMGSL.

Sementara itu, ditetapkan pula komposisi Direksi dan Dewan Komisaris IZE, sebagai berikut:

Dewan Direksi

Direktur Utama: Willianto Husada
Direktur: Fran Depthios

Dewan Komisaris

Komisaris Utama: Jusak Kertowidjojo
Komisaris: Andrew Nasuri

Sebagai informasi, Anthony Salim memiliki IMAS melalui Gallant Venture Ltd (GV) nan menggenggam 49,49% saham Indomobil. Pada prospektus tahun 2020, Anthony Salim merupakan pemilik 66,31% saham GV. 

Selain Salim, IMAS juga dimiliki oleh Garibaldi Thohir melalui PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (13,64%). Lalu ada pula PT Tritunggal Inti Permata (18,17%) dan PT Sejahtera Raya Perkasa (6,6%). 

(mkh/mkh)