ARTICLE AD BOX
Jakarta, detikai.com - Karyawan Google DeepMind, bagian Google nan konsentrasi dalam teknologi kepintaran buatan, bertekad melawan rencana raksasa teknologi tersebut untuk menjual AI ke Israel.
Financial Times melaporkan bahwa tenaga kerja DeepMind berencana membentuk serikat pekerja untuk berasosiasi menentang rencana Google menjual teknologi AI ke grup upaya pertahanan nan punya kaitan erat dengan pemerintah Israel.
Sekitar 300 pegawai DeepMind disebut telah berasosiasi dengan Serikat Pekerja Komunikasi (Communication Workers Union/CWU) dalam beberapa pekan terakhir.
Sebelumnya, beragam media melaporkan banyak tenaga kerja Google tidak suka dengan hubungan upaya Google dengan militer Israel. Google dikabarkan menjual jasa cloud dan teknologi AI mereka ke Kementerian Pertahanan Israel.
Sebelumnya, tenaga kerja Google juga telah melakukan protes terbuka atas perjanjian jasa cloud Google dengan pemerintah Israel. Sebanyak 28 tenaga kerja Google nan mengenai dengan protes terbuka tersebut dipecat dengan alasan
CEO Google Sundar Pichai mengatakan pemecatan dilakukan lantaran Google berdiri sebagai bisnis. Sehingga, tak diizinkan aktivitas nan memicu 'onar' dan mengganggu kenyamanan lingkungan kerja.
Namun, tindakan pemecatan tak berakhir sampai di situ. Jane Chung nan merupakan ahli bicara grup aktivis 'No Tech for Apartheid' mengatakan ada gelombang pemecatan baru mengenai kejadian demo.
Secara total, lebih dari 50 tenaga kerja Google nan dipecat usai menyatakan sikap untuk memihak Palestina.
"Pemecatan terbaru termasuk ke tenaga kerja nan tak berperan-serta [dalam demo]," kata Chung kepada Washington Post, dikutip dari Forbes, Rabu (24/4/2024).
"Pemecatan ini menunjukkan Google berupaya untuk menekan perbedaan dan membungkam para pekerja dengan menunjukkan kekuasaan mereka," dia menambahkan.
Juru bicara Google mengonfirmasi ke Forbes bahwa pihaknya melakukan pemecatan ke lebih banyak pekerja usai melakukan investigasi mengenai demo nan berlangsung.
"Setiap orang nan diberhentikan secara individual terlibat dalam aktivitas nan disruptif di dalam instansi kami," kata dia.
"Investigasi kami mengenai peristiwa ini sekarang sudah rampung," dia menjelaskan.
Diketahui, golongan tenaga kerja Google melakukan tindakan demo selama 8 jam di instansi Google di Sunnyvale dan New York City. Demo tersebut untuk menggugat keputusan Google berkolaborasi dengan pemerintah Israel. Dikhawatirkan, militer Israel memanfaatkan teknologi Google untuk melancarkan serangannya ke Gaza.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Video: AI Vs Kebakaran Hutan: Teknologi Cerdas Hadang Bencana Alam
Next Article Video: Terungkap! 3 Tantangan RI Ikuti Kecepatan Adopsi AI Global