Gencatan Senjata Israel-hamas Resmi Berlaku Usai Delay 3 Jam

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Senin, 20 Jan 2025 07:11 WIB

Jakarta, detikai.com --

Gencatan senjata antara Israel dan Hamas resmi bertindak di Jalur Gaza Palestina pada Minggu (19/1) pagi waktu setempat setelah sempat tertunda selama tiga jam.

Gencatan senjata ini mengakhiri agresi sadis Israel nan berjalan sejak Oktober 2023 lampau selama

"Berdasarkan rencana pembebasan sandera (Hamas), gencatan senjata fase pertama di Gaza bakal bertindak pukul 11.15 waktu lokal," bunyi pernyataan instansi Perdana Menteri Israel pada Minggu (19/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gencatan senjata awalnya berencana diterapkan sekitar pukul 08.15 waktu setempat. Selama penundaan itu, Israel apalagi tetap sempat-sempatnya melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza.

Gencatan senjata dimulai dengan Hamas menyerahkan tiga penduduk Israel nan menjadi sanderanya kepada Palang Merah Internasional.

Setelah pembebasan sandera Hamas berlangsung, Israel pun membebaskan 90 penduduk Palestina nan menjadi tahanannya selama ini sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata.

Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al Qassam menuturkan keberhasilan an kepatuhan kelompoknya terhadap erjanjian gencatan senjata berjuntai pada komitmen Israel.

Brigade al-Qassam menyatakan setiap pelanggaran Israel nan dilakukan mungkin bakal membahayakan proses tersebut dan membahayakan nyawa para sandera.

Sayap bersenjata Hamas itu menegaskan bakal mematuhi semua fase perjanjian gencatan senjata dan agenda perjanjian pertukaran sandera-dengan-tahanan.

Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar memperingatkan pada hari Minggu (19/1) bahwa area Timur Tengah tetap bakal tetap tidak stabil jika Hamas tetap berkuasa di Jalur Gaza.

Menurut Saar, ketidakstabilan regional bisa bersambung andaikan Hamas tetap dibiarkan berkuasa di Gaza.

(rds)

Selengkapnya