Gelar Poi 2025, Apkasi Sebut Jadi Wadah Ekspresi Putri Daerah Di Kancah Nasional

detikai.com, Jakarta - Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) kembali menggelar arena Putri Otonomi Indonesia (POI) 2025, sebuah kejuaraan nan menjadi wadah bagi putri-putri wilayah untuk unjuk talenta dan kepemimpinan di tingkat nasional. Audisi seleksi finalis resmi dibuka hari ini di Artotel Senayan, Jakarta, Kamis (8/5/2025).

Dalam sambutannya, Direktur Eksekutif Apkasi, Sarman Simanjorang, menegaskan bahwa POI bukan sekadar arena pencarian talenta konvensional. "POI adalah komitmen nyata Apkasi untuk memberi ruang bagi generasi muda, khususnya dari daerah, agar bisa bercahaya di panggung nasional," ujarnya.

Sejak berganti nama dari Putri Otonomi Daerah pada 2022, POI konsisten mengusung konsep roadshow dengan menyelenggarakan aktivitas di beragam kabupaten personil Apkasi. "Dari Bogor, Kebumen, hingga Trenggalek, kami mau para finalis merasakan langsung kekayaan budaya dan potensi wilayah tuan rumah," tambah Sarman.

Tak hanya menawarkan mahkota, POI memberikan pengalaman unik bagi pemenangnya. Para juara sebelumnya mendapat kesempatan langka: menjabat sebagai pejabat sehari di kementerian. Juara POI 2022 sempat menduduki bangku Wakil Menteri Dalam Negeri, sementara pemenang 2023 merasakan dua peran sekaligus—Menteri Investasi dan Menteri Pariwisata.

"Ini pengalaman tak ternilai, jauh lebih berbobot daripada bingkisan materi," tegas Sarman.

Prestasi alumni POI juga patut dicatat. Beberapa nama, seperti Firsta Yufi Amarta (Duta POI 2023), sukses menembus kejuaraan bergengsi seperti Putri Indonesia 2025. "POI adalah batu loncatan. Di sini, mereka berproses sebelum terbang lebih tinggi," ujar Sarman.

Meski antusiasme tetap tinggi, Sarman mengakui ada penurunan partisipasi tahun ini. "Faktor pergantian kepala wilayah dan efisiensi anggaran memengaruhi sosialisasi POI," jelasnya. Namun, dia optimistis geliat arena ini bakal kembali menguat pada 2026.