Geger Penyakit Misterius Serang Jammu Kashmir India, 17 Orang Tewas

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

detikai.com

Sabtu, 25 Jan 2025 15:42 WIB

Pihak berkuasa di wilayah Jammu dan Kashmir nan dikelola India sedang menyelidiki penyakit misterius nan sejak awal Desember telah menewaskan 17 orang. Pihak berkuasa di negara bagian Jammu dan Kashmir nan dikelola India sedang menyelidiki penyakit misterius nan sejak awal Desember telah menewaskan 17 orang. Ilustrasi. (Foto: REUTERS/DANISH SIDDIQUI)

Jakarta, detikai.com --

Pihak berkuasa di wilayah Jammu dan Kashmir yang dikelola India sedang menyelidiki penyakit misterius sejak awal Desember telah menewaskan 17 orang. Penyakit misterius ini dilaporkan langka menyerang sistem saraf.

Korban meninggal ialah termasuk 13 anak-anak, dan seluruhnya berasal dari desa terpencil Badhaal di wilayah Rajouri, Jammu.

Menurut instansi buletin Press Trust of India (PTI), pihak berkuasa telah mengisolasi Desa Badhaal dan dinyatakan sebagai area karantina pada awal pekan ini. Dengan patokan ini, sebanyak 230 penduduk di desa itu juga diisolasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semua korban mengalami kerusakan pada otak dan sistem saraf, ujar Amarjeet Singh Bhatia, kepala perguruan tinggi kedokteran pemerintah di Rajouri.

"Liburan musim dingin juga telah dibatalkan untuk menangani situasi waspada medis ini," kata Bhatia, seperti dikutip PTI yang dilansir oleh AFP.

Menurut laporan PTI, para korban tewas ini berasal dari tiga family nan saling berhubungan.

Penyelidikan awal

Menteri Kesehatan India Jitendra Singh menyatakan penyelidikan awal menunjukkan kematian tersebut "bukan disebabkan oleh infeksi, virus, alias bakteri, melainkan oleh racun."

"Ada serangkaian panjang uji racun nan sedang dilakukan. Saya percaya solusi bakal segera ditemukan. Selain itu, jika ada kecurangan alias aktivitas jahat, perihal itu juga sedang diselidiki," ujar Singh seperti dikutip PTI.

Dalam kejadian medis terpisah, pihak berkuasa di kota Pune, India barat, juga mencatat sedikitnya 73 kasus kelainan saraf langka.

Para pasien ini dilaporkan terinfeksi Sindrom Guillain-Barre (GBS). Mereka termasuk 26 wanita, dengan 14 pasien di antaranya memerlukan ventilator menurut laporan PTI.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), GBS terjadi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang saraf tepi.

Sindrom ini dapat mempengaruhi saraf nan mengendalikan aktivitas otot, nan dapat menyebabkan kelemahan otot, kehilangan sensasi di kaki alias lengan, serta kesulitan menelan dan bernapas.

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya